PenaKu.ID – Musim 2025 menjadi babak baru bagi Lewis Hamilton, sang juara dunia tujuh kali, setelah memutuskan hijrah ke tim Ferrari.
Seri ketujuh Formula 1 di Sirkuit Autodromo Enzo e Dino Ferrari, pada Minggu (18/5/2025), menghadirkan momen istimewa: balapan kandang bagi tim berlogo kuda jingkrak.
Hamilton tak bisa menyembunyikan antusiasmenya, menilai GP Emilia Romagna sebagai pengalaman berbeda yang sarat makna bagi dirinya dan seluruh kru Ferrari.
“Saya merasa seolah menjalani balapan yang berbeda, tetapi ini sangat spesial bagi kami sebagai satu tim,” ujar Hamilton saat sesi konferensi pers, Jumat (16/5/2025).
Bagi pebalap asal Inggris ini, menggeber mobil merah di tanah kelahiran pabrikan legendaris tersebut bukan sekadar soal meraih poin—melainkan menghormati sejarah panjang Ferrari di kancah balap dunia.
Keunikan Balapan di Sirkuit Imola bagi Lewis Hamilton
Sirkuit Imola, panggilan akrab Autodromo Enzo e Dino Ferrari, dikenal dengan karakter tikungan cepat dan elevation change yang menantang.
Memakai mobil Ferrari di arena ini memberikan perasaan nostalgia sekaligus tekanan ekstra. Sebagai satu-satunya GP di Italia selain Monza, GP Emilia Romagna selalu dipenuhi tifosi yang fanatik.
“Rasanya luar biasa saat berada di lintasan dengan mobil merah milik tim ini, apalagi ini markas kami,” tambah Hamilton.
Harapan dan Target Lewis Hamilton di Musim Debut bersama Ferrari
Setelah enam seri awal yang belum sesuai harapan—dengan hasil terbaik di podium kedua GP Australia—Hamilton berambisi tampil mengesankan di hadapan tifosi.
Ia berharap kecepatan paket mobil SF-25H dapat bersaing di front row.
GP Emilia Romagna juga momentum membangun chemistry kuat dengan insinyur dan mekanik Ferrari menjelang GP Italia di Monza pada September mendatang.
Meski tekanan tinggi, dukungan massa penonton di Imola menjadi suntikan semangat. Hamilton mengaku terharu melihat para tifosi memakai kaus dan mengibarkan bendera Merah Putih (logo Ferrari) menantikan performa terbaiknya.
Jika mampu meraih hasil maksimal, poin krusial akan menegaskan bahwa keputusan hijrah ke Ferrari adalah langkah tepat untuk memperpanjang imperium prestasinya.**