PenaKu.ID – Free day di Kelurahan Gumuruh Kecamatan Batununggal Kota Bandung Jawa Barat merupakan sebuah langkah pengurus RW 07 Kelurahan Gumuruh untuk mendongkrak para pedagang kuliner dan UMKM di wilayah tersebut.
Free day di Kelurahan Gumuruh perdana digelar pada hari Minggu (19/06/22) kemarin, di Bantaran Sungai Cikapundung di wilayah RT 09. Kegiatan tersebut dijadwalakan bakal dilaksanakan secara rutin.
Ketua RW 07 Asep Hamdani melalui Sekretaris RW 07 Kelurahan Gumuruh, Taryan, mengatakan pengurus baru di ke-RW-an 07 ingin menunjukkan kerja nyata bagi warga di 07 untuk bersama-sama membangun ekonomi warga pulih dari pandemi COVID-19.
“Kami memang baru empat bulan tapi inilah upaya kami untuk warga di RW kami,” kata Taryan saat dijumpai PenaKu.ID, Senin (19/06/22).
Taryan melanjutkan free day di Kelurahan Gumuruh merupakan inisiatif pengurus baru. Di mana, pada gelaran free day perdana warga sangat antusias menyambut. Ada kurang lebih 20 stand atau both pedagang kuliner dan jajanan pada acara tersebut. Selain itu, sambung Taryan, rangkaian free day di Kelurahan Gumuruh juga dimanfaatkan untuk memberikan konsultasi kesehatan dan informasi bermanfaat bagi warga.
“Kemarin itu sampai jam 12 siang dari jam 06 pagi, alhamdulilah beres dan yang dagang juga pada habis semua. Kita adakan juga gelaran seni musik dari anak-anak muda karang taruna. Terus juga memberikan arahan kepada warga untuk bersama-sama menjaga kebersihan Sungai Cikapundung dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai,” terangnya.
“Terus dari makanan jadul sampai terkini ada di free day ini,” imbuhnya.
Usai acara free day di Kelurahan Gumuruh, Taryan bersama pengurus ke-RW-an melanjutkan dengan penyemprotan fogging untuk mengantisipasi penyebaran chikungunya.
“Karena di RT 01 sudah ada yang kena DBD satu orang. Untuk itu kita cepet melakukan antisipasi di lingkungan warga untuk membasmi Aedes aegypti,” katanya.
Free Day di Kelurahan Gumuruh Bentuk Kolaborasi
Taryan memaparkan sejumlah program di RW 07 Kelurahan Gumuruh Kecamatan Batununggal Kota Bandung siap dilaksankan untuk kepentingan warga setempat. Saat ini, kata dia, program pendidikan usia dini dan program sosial bagi lansia tengah dipersiapakan untuk dikebut. Ia meyakini dengan kerja langsung memantau di lapangan maka kebutuhan, keinginan dan kesusahan warga dapat diketahui dengan pasti sesuai dengan realita yang dihadapi warga.
“Kami dipilih masyarakat. Jadi kita bukan pejabat yang harus duduk di meja, tapi kita selalu keliling masyarakat yang butuh,” cetusnya.
Maka dari itu, Taryan mengajak warga di RW 07 untuk bersama-sama gotong-royong dalam membantu sesama yang membutuhkan bantuan. Baik moril maupun materil bila mampu.
“Alhamdulilah di kami banyak donatur dan relawan yang sangat peduli dengan kegitan-kegiatan kami. Contohnya kita sebentar lagi akan membangun gapura RW dengan anggaran yang lumyan cukup gede sebesar 30 juta rupiah hasil dari donatur dan swadaya masyarakat,” terangnya.
Selain itu, Taryan juga menginformasikan sedang mengonsep pasar malam di RW 07 agar ekonomi warga dapat lebih hidup dan berkembang. Sejumlah kebutuhan nantinya bisa didapatkan ditempat tersebut. “Jadi tidak harus jauh-jauh ke Alun-alun dan Asia Afrika,” ucapnya.
Ia mengklaim bahwa pihaknya dapat membangun kemandirian di wilayahnya untuk maju. Namun demikian Taryan tetap memohon dukungan yang posifit dari warga bahkan dari pemerintah kota.
“Kami juga bisa untuk menata daerah sendiri,” tandasnya.
**
