PenaKu.ID – Keputusan kabinet keamanan Israel untuk mengambil alih kendali Kota Gaza memicu kecaman internasional dan reaksi keras dari kelompok Palestina.
Hal ini termasuk Hamas, yang menyebut langkah itu sebagai kejahatan perang.
Keputusan tersebut diumumkan pada awal Agustus 2025 dalam konteks operasi yang diperluas di Jalur Gaza.
Tuduhan dan Kekhawatiran Kemanusiaan di Gaza
Hamas menyatakan rencana penguasaan Kota Gaza sebagai tindakan yang membahayakan nyawa warga sipil dan sandera, menuduh pihak yang mengusulkan akan mengakibatkan pemindahan massal dan penderitaan skala luas.
Pernyataan ini menambah tekanan diplomatik pada Israel serta memicu protes internasional.
Dampak terhadap Warga Gaza dan Tanggapan Global
Analis kemanusiaan memperingatkan bahwa operasi militer di area padat penduduk bisa menyebabkan krisis pangan, pengungsian massal, dan meningkatnya korban sipil.
Keluarga sandera dan organisasi hak asasi telah meminta agar strategi alternatif diprioritaskan untuk mengurangi risiko terhadap sandera dan warga sipil. (Reuters)
Situasi tetap memanas karena keputusan militer dipandang sebagian pihak sebagai eskalasi besar—menyulut perdebatan global tentang proporsi tindakan militer dan kebutuhan untuk perlindungan warga sipil.**
