PenaRagam

Konses Virtual Aman & Sehat Kala Pandemi

IMG 20200828 WA0251 1
Perwakilan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Wicaksono Soegandhi dan Donny Hardono, pendiri Don Sistem Suara (DSS). (Komunikasi Kebencanaan BNPB – Lia Agustina)

PenaKu.ID – Dewasa ini masyarakat dunia sudah mulai beradaptasi dengan segala aktivitas yang dilakukan secara virtual. Hal tersebut dikarenakan pandemi COVID-19 yang mengharuskan semua orang untuk mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, khususnya menghindari kerumunan. Aktivitas kerap dilakukan secara virtual. Kini konser musik pun dapat dilakukan secara virtual dan live untuk mengibur masyarakat secara aman, seperti saat di rumah.

Donny Hardono, pendiri Don Sistem Suara (DSS), mengembangkan teknik untuk melakukan konser secara virtual dengan kualitas baik. Di sisi lain, ia mengadakan konser virtual yang disebut Konser 7 Ruang sebagai upaya memberikan wadah bagi para pekerja seni serta tim produksi untuk tetap dapat bekerja di masa pandemi. Donny mengatakan bahwa konser virtual ini merupakan konsep yang tidak pernah direncanakan sebelumnya.

“Saya mengubah rumah saya menjadi delapan ruangan, yang satu saya pakai untuk control room, yang tujuh untuk semua musisi yang akan saya ajak bekerja sama. Karena dengan tidak dibagi tujuh, saya rasa saya melanggar protokol COVID-19,” ucapnya saat berdialog melalui ruang digital di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Jakarta, Kamis (27/8).

Musisi yang diajak bekerja sama pun berjumlah tujuh orang, sehingga setiap ruangan hanya berisikan satu orang saja.

Selain melakukan disinfeksi pada ruangan yang digunakan, setiap pihak yang bekerja sama pun juga harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Ia mengaku Konser 7 Ruang ini terinspirasi dari kekurangan konser virtual yang biasa dilakukan melalui ruang digital dan mengalami keterlambatan audio serta gambar.

Untuk mengindari hal tersebut, konser dapat dibuat dengan menggabungkan beberapa klip video dari setiap musisi. Risikonya, konser tersebut tidak dapat berlangsung secara live karena harus melalui proses editing terlebih duhulu.

“Kemudian saya buat tempat (tujuh ruangan) seperti ini, tanpa ada kelambatan, tanpa harus editing, kita bisa live sampai 10 jam nonstop,” lanjut Donny ketika menjelaskan asal mula dibuatnya Konser 7 Ruang.

Selanjutnya Donny menyampaikan bahwa konser yang diadakan setiap akhir pekan ini berjalan dari hasil pengumpulan donasi. Donasi tersebut lantas dibagikan kepada 77 karyawan perusahaannya, pekerja seni dan tim produksi yang terlibat.

Terakhir, Ia berpesan agar masyarakat tetap tidak keluar dari rumah terkecuali pada keadaan mendesak.

“Saya akan sediakan hiburan (Konser 7 Ruang) ini sampai COVID-19 selesai, di setiap weekend,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Wicaksono Soegandhi atau yang acap dipanggil Nongki menyebutkan bahwa Iluni UI juga tengah mempersiapkan konser virtual sebagai bentuk apresiasi terhadap para relawan, medis maupun nonmedis, bertajuk Konser 75 Suara Perjuangan.

Bekerja sama dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, konser akan ditayangkan langsung dari Makara Art Center, Depok, pada hari Jumat, 28 Agustus 2020. Melalui konser ini, musisi dapat kembali tampil di atas panggung. Tak lupa, setiap pihak yang terlibat juga harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

“Ini acara bukan pure konser musik tapi merupakan apresiasi terhadap relawan, jadi kita bentuknya storytelling. Jadi nggak hanya para artis itu nyanyi, tapi juga nanti ada monolog-monolog yang diisi oleh para tokoh-tokoh yang sudah meluangkan waktunya untuk berjuang melawan COVID-19 ini,” kata Nongki mengenai konsep dari Konser 75 Suara Perjuangan.

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan konser, dapat membuka tautan www.bit.ly/KONSER75-LOKET atau www.bit.ly/KONSER75-EVENTBRITE dan mendaftarkan diri secara gratis.

Selanjutnya Nongki menutup dengan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut menjadi relawan dalam penanganan COVID-19 ini. Dalam artian bahwa menjadi relawan tidak hanya dengan cara bekerja di rumah sakit, namun dengan cara tetap berdiam diri di rumah.



(Red)

Exit mobile version