PenaKu.ID – Koordinator lapangan (Korlap) Aksi Darurat Iklim, Kota Serang, Provinsi Banten, Cholis berpesan agar masyarakat Serang waspada terhadap perubahan cuaca.
“Aksi ini tergabung dari semua kalangan, karena bicara tentang iklim, berarti soal kehidupan semua orang. Serta perubahan iklim ini semakin hari semakin buruk dan akan berdampak kepada masyarakat Banten khususnya,” kata Cholis saat berorasi di Kota Serang, Banten, Jumat (19/3/21).
Belajar dari kejadian longsor di Cilegon, salah satu terjadinya bencana tersebut dari cuaca yang tiap harinya sering berubah. Selain itu, faktor sampah yang berserakan pun menjadi faktor banjir.
Baca Juga:
“Seperti hal di Cilegon, sampah yang di Cilowong yang berserakan dapat kiriman dari Tangsel serta daerah Pandeglang dan Lebak yang kemarin terjadinya longsor,” terangnya.
Dia pun menilai pemerintah setempat kurang rapih dalam mengelola lingkungan. Sehingga, dampaknya menjadi kepada masyarakat saat ini.
“Tugas kita yakni mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap perubahan iklim saat ini. Agar tidak ada korban jiwa, gara-gara pemerintah yang acuh terhadap masyarakat,” ucapnya.
Dia menilai, banyaknya pembangunan sebetulnya bagus. Namun, pembangunan itu seharusnya banyak dirasakan oleh masyarakat fasilitasnya dan baik terhadap lingkungan.
“Sehingga masyarakat pun akan merasakan fasilitas yang ia bangun untuk masyarakat, serta secara lingkunganpun dirasakan baik bukan malah sebaliknya,” katanya.
Dia mengatakan, PLTU membangun kerja sama dengan Pemkot Serang. Namun, pihaknya akan menolak karena dampaknya akan terjadi kepada masyarakat karena faktor iklim saat ini.
“Contoh pada awal tahun Banten dikirim banjir sangat hebat sama halnya dengan Cilegon tahun ini 5 Kecamatan terjadi banjir. Namun Pemkot maupun Pemprov masih kebingungan cara mengedukasi masyarakat agar merawat lingkungan dengan baik,” tandasnya.
Reporter: ASR
Penulis: Ashar