PenaKu.ID – Kanker usus pada wanita sering kali dianggap sebagai masalah laki-laki, padahal angka kejadian di kalangan perempuan kini juga meningkat.
Gejala awalnya pun kerap mirip dengan gangguan pencernaan biasa, sehingga banyak orang menyepelekan keluhan seperti perubahan kebiasaan buang air besar atau rasa tidak nyaman di perut.
Padahal, mengenali tanda-tanda sejak dini sangat krusial agar diagnosis dapat dilakukan lebih cepat dan pengobatan dapat berjalan optimal—meningkatkan peluang hidup dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih parah.
Kanker usus adalah pertumbuhan sel abnormal di saluran usus yang terdiri dari berbagai jenis, bergantung lokasi terjadinya: kanker usus besar, kanker usus halus, kanker duodenum (usus dua belas jari), dan kanker rektum.
Pada sebagian besar kasus, tumor bermula dari polip jinak (adenoma) yang kemudian berkembang menjadi ganas jika tidak terdeteksi atau diangkat pada tahap awal.
Karena gejala seringkali samar dan menyerupai gangguan pencernaan ringan seperti sembelit atau diare, perempuan cenderung menunda pemeriksaan atau menganggap keluhan wajar.
Tanda dan Gejala Awal Kanker Usus pada Wanita
Perubahan Pola Buang Air Besar
Kanker usus dapat menyebabkan diare atau sembelit yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Wanita sering mengira ini gejala IBS (Irritable Bowel Syndrome) atau infeksi usus biasa.
Adanya darah pada tinja—baik berupa bercak merah segar atau lendir merah gelap—sering diabaikan sebagai wasir atau waspada ringan.
Nyeri Perut atau Kram
Rasa nyeri tumpul di bagian perut bawah atau kram yang datang dan pergi dapat menjadi tanda adanya obstruksi parsial pada usus.
Wanita bisa mengira rasa kram ini sebagai gejala kram menstruasi ringan, padahal perlu diwaspadai jika muncul di luar jadwal haid.
Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab Jelas
Kehilangan nafsu makan dan berat badan yang turun drastis dalam waktu singkat tanpa diet tertentu patut dicurigai.
Kelelahan terus-menerus, pusing, dan anemia juga dapat menyertai, karena sel kanker dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan perdarahan kronis ringan.
Rasa Tidak Nyaman saat Makan atau Rasa Kenyang Berlebihan
Perempuan yang terbiasa makan porsi normal merasa cepat kenyang atau mual setelah makan minimal bisa menjadi gejala tumor yang menekan area usus.
Jenis-jenis Kanker Usus dan Proses Diagnosis
Kanker Usus Besar (Kolon) dan Kanker Rektum
Merupakan tipe paling umum. Pola mulai dari polip adenomatous yang perlahan menjadi ganas jika tidak terdeteksi.
Pemeriksaan kolonoskopi dianjurkan bagi wanita berusia di atas 45 tahun, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus.
Kanker Usus Halus dan Duodenum
Lebih langka karena sebagian besar proses pencernaan terjadi di kolon, sehingga sel abnormal di usus halus jarang terjadi. Namun jika muncul, gejalanya bisa mirip gastritis kronis atau tukak lambung.
Deteksi biasanya dilakukan melalui radiologi (CT scan) atau endoskopi usus halus.
Proses Diagnosis
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik: Dokter akan menanyakan riwayat keluhan, faktor risiko, dan memeriksa kondisi fisik—termasuk palpasi perut dan rektal.
Tes Darah: Memeriksa kadar hemoglobin untuk mendeteksi anemia, serta kadar CEA (carcinoembryonic antigen) sebagai penanda tumor.
Pemeriksaan Kolonoskopi: Metode utama untuk mendeteksi polip atau tumor. Jika ditemukan, dokter akan melakukan biopsi untuk memastikan keganasan sel.
Pencitraan: CT scan atau MRI perut dan panggul membantu mengetahui apakah kanker telah menyebar ke organ atau jaringan lain.
Mengetahui gejala awal kanker usus pada wanita mengharuskan kita lebih peka terhadap perubahan fungsi pencernaan, terutama jika terjadi secara terus-menerus tanpa sebab jelas.
Mengingat risiko meningkat seiring usia dan faktor genetik, screening rutin sangat dianjurkan bagi wanita di atas 45 tahun atau mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker usus.
Deteksi dini dapat memangkas angka mortalitas hingga 40–50% karena pengobatan pada stadium awal jauh lebih efektif.**