PenaOpini

Kekuasan Adalah Amanah

Kekuasan Adalah Amanah
Endah Sariningsih

Opini oleh Endah Sariningsih (Warga Kab Bandung)

PenaKu.ID – Sungguh fantastis ketika melihat realita akan gaji para pejabat negeri ini. Bukan main dari gaji dan tunjangan saja sudah mencapai ratusan juta rupiah.

Mereka yang duduk dikursi kekuasaan nan empuk, berbagai fasilitas yang disediakan bergelimang harta.

Begitu enak kehidupan para pemimpin di negeri ini. Berbeda jauh dengan kondisi rakyat jelata.

Kehidupan yang dirasakan rakyat kian hari kian terpuruk makin sulit. Banyaknya PHK, pengangguran di mana-mana, kemiskinan makin meningkat, hanya untuk sekedar makan hari ini saja rakyat dipaksa putar otak agar dapat memenuhi isi perutnya.

Selama pandemi COVID-19 kekayaan pejabat negara mengalami kenaikan. Berdasarkan catatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jumlah itu diketahui berdasarkan data yang diakses kompas.com dalam situs web.elhkpn.kpk.go.id milik KPK.

Jika kita melihat kepada masa pemerintahan yang dipimpin oleh aturan Islam, kepemimpinan bukanlah jabatan untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan, namun merupakan suatu tanggungjawab kepada Allah dan rakyatnya agar dapat menjalankan tugas meri’ayah rakyat agar hidup penuh dengan kesejahteraan.

Seperti yang dilakukan Khalifah Umar RA. Pada saat itu daerah Hijaz terjadi paceklik, penduduk desa tidak memiliki bahan makanan sedikit pun. Lalu dengan cepat tanggap beliau segera menindaklanjuti laporan itu. Lalu beliau segera membagi-bagikan makanan dari Baitul Mal hingga gudang makanan dan kas Baitul mal kosong.

Sungguh berbeda dengan kepemimpinan saat ini yang di dalam sistem kapitalis sekuler. Para pemimpin menduduki kursi jabatannya dipakai untuk memperbanyak kekayaan mereka. Kepemimpinan sebagai modal untuk memuluskan nafsunya. Padahal, mereka ada dan duduk dikursi jabatan itu bertugas sebagai pengurus rakyat.

Kekuasaan adalah amanah dalam pandangan Islam. Seperti sabda nabi SAW: kepala negara adalah pengurus rakyat dan dia bertanggungjawab atas rakyat yang dia urus (HR.al – Bukhari).

Pemimpin akan menunaikan segala tugas untuk meri’ayah rakyatnya. Menjamin semua kebutuhan pokok (dari sandang, pangan, papan bagi setiap individu warga negara). Menjamin pemenuhan pendidikan, kesehatan dan keamanan secara cuma-cuma.

Dalam kepemimpinan Islam rakyat benar-benar mendapat perlindungan dari gangguan dan ancaman. Semua itu dapat diwujudkan dengan menerapkan Islam kaffah dalam aturan kehidupan ini.
WalLahu a’lam Bu ash shawab.

**

Exit mobile version