PenaKu.ID – Kang Upi sapaan akrab Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bandung, M. Luthfi Hafiyyan merasa prihatin di saat kondisi pandemi COVID-19 yang melonjak terutama di kabupaten Bandung Jawa Barat. Dan peran Ketua Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kab Bandung untuk melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dirasakannya kurang sigap juga tanggap dengan situasi saat ini.
Kang Upi menambahkan, tetapi di saat Kabupaten Bandung ditetapkan sebagai zona merah karena kasus terpapar sangat tinggi, Ketua Gugus Tugas, Bupati Bandung, H. M. Dadang Supriatna (Kang DS), lebih memprioritaskan pembentukan atau melaunchingkan kader Bandung bedas bersih sampah atau yang disingkat ( BBBS ) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebanyak 306 Kader periode 2021-2026.
Kang Upi Kritisi Bupati
Kang Upi berharap, seharunya bupati bisa lebih fokus dan instens pada penanggulangan masalah COVID-19. Dengan bercermin pada beberapa daerah yang sudah melakukan terobosan baru. Seperti membangun Rumah Isolasi Mandiri (Isoman) bagi warga terpapar COVID-19 di daerahnya, baik tingkat kecamatan, pedesaan, bahkan RT/RW.
“Coba kalau kader BBBS itu dibentuk juga di Dinkes untuk penambahan tenaga kesehatan, mungkin itu jauh lebih penting untuk saat ini. Benarkan? Saya ingatkan! Untuk Ketua Gugus Tugas yaitu Bapak Bupati Bandung, perlu dipahami bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi atau Salus Populi Suprema Lex Esto, jangan sampai terganggu dengan kegiatan lain terlebih dahulu,” katanya melalui telepon, Sabtu (26/6/2021).
Kalau pun BBBS merupakan bagian prioritas pada program 99 hari kerjanya, tambah dia, terlihat dengan banyak melakukan launching-launcing yang menurutnya itu kurang penting. Sehingga ketua gugus tugas perlu “Panggeuing sangkan teu cicing ninggali loba warga Gering.” (Disadarkan supaya tidak tidak tinggal diam melihat banyak warga sakit). Namun sangat sangat disayangkan perhatiannya terpecah pada kegiatan pembentukan kader BBBS di DLH bukan berusaha meningkatkan tenaga nakes atau fasilitas kesehatan lain yang mungkin saat ini lebih dibutuhkan.
Dia meminta agar masalah kegiatan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) bisa dikesampingkan terlebih dahulu. Dan segera menggantinya dengan berbagai program untuk keselamatan masyarakat agar bisa sehat dan bangkit kembali untuk membangun daerah menuju kesejahteraan.
Pada dasarnya kegiatan DLH itu bagus yang berorientasi pada penanggulangan sampah di Kabupaten Bandung. “Tapi yang lebih penting di sini, bagaimana masyarakat bisa terhindar dari ancaman pandemi. Dan bisa mengembalikan dari zona merah atau oranye untuk kembali bisa hijau,” ujar dia.
Luthfi meyakini, dengan mementingkan keselamatan masyarakat dari ancaman pandemi, maka keberhasilan program lainnya akan mudah untuk diraih dan diimplementasikan.
Masyarakat sehat pastinya perekonomian akan bangkit, ungkap Luthfi, karena menuju hal tersebut perlu konsentrasi dan pemikiran penuh melalui kerja nyata.
“Kami kritis karena kami sangat peduli dengan Kabupaten Bandung. Untuk itu kami mau Kang DS bisa lebih aktif dengan mengedepankan keselamatan masyarakat dengan segera melakukan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” pungkasnya.
(ALF)