PenaPeristiwa

Kalsel Dikepung Banjir, 13 Wilayah Terancam

PenaKu.ID – Bencana banjir mengepung Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan sedikitnya mengancam 13 kota dan kabupaten, Jumat (15/1/21).

Selain banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang juga mengancam wilayah tersebut.

Mengingat hal itu, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat.

Dikatakannya, Keputusan itu diambil mengingat banjir semakin meluas di beberapa daerah.

Tak hanya itu, keputusan ini juga diambil berdasarkan laporan kejadian bencana di 13 kabupaten/kota yang memiliki resiko tinggi terhadap bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang.

Menurutnya, dikhawatirkan akan berdampak pada terganggunya aktivitas ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat.

“Sehubungan dengan hal tersebut, saya atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan ini menyatakan bahwa kejadian dimaksud sebagai bencana alam. Dengan ini menetapkan dan meningkatkan status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang pasang menjadi status tanggap darurat,” kata Sahbirin dikutip kalsel.siberindo.

Melalui Surat Pernyataan Nomor :360/038/Bpbd/2021 tertanggal 14 Januari 2021, ia menginstruksikan pihak-pihak terkait kebencanaan segera melakukan langkah-langkah nyata untuk penanggulangan bencana.

Gubernur Kalsel memerintahkan jajarannya all out turun ke lapangan membantu penanganan korban banjir dan menjaga keselamatan warga.

“Saya sudah menginstruksikan seluruh unsur SKPD Pemprov untuk mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat terdampak banjir,” imbuhnya.

Ia juga memerintahkan kepada Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas-dinas lain untuk selalu melakukan koordinasi dengan instansi vertikal di daerah, seperti Basarnas dan lain-lain untuk efektivitas tugas.

Lebih penting lagi, lanjutnya, membantu pemerintah daerah di lokasi banjir untuk mempersiapkan atau tempat-tempat evakuasi masyarakat.

“Kerahkan semua sumber daya yang kita miliki untuk membantu rakyat. Jangan sampai ada masyarakat yang tercecer dari perhatian pemerintah,” pintanya.

Paman Birin juga mengingatkan pentingnya data-data dan peta lokasi terkini wilayah terdampak banjir.

“Segera laporkan per jam tentang situasi terkini masyarakat terdampak banjir. Semua harus berkolaborasi dalam membantu penanganan,” pintanya.

Selain itu, ia juga meminta dapur-dapur umum dan tempat evakuasi harus dipastikan tersedia di lokasi-lokasi tempat banjir. Semua bekerja mengacu tata aturan dan kewenangan dengan tetap memperhatikan kondisi rakyat.

“Dinas kesehatan provinsi juga harus sigap dalam memberikan bantuan sesuai bidang tugas masing-masing,” tandas gubernur.


**Red

Related Articles

Back to top button