PenaKu.ID – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Purwanto, menegaskan bahwa keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) membutuhkan mitigasi menyeluruh dari hulu hingga hilir. Kadisdik Jabar menyebut ada empat langkah penting untuk memastikan para siswa mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi.
“Pertama, SOP (Standard Operating Procedure) harus dipatuhi. Kedua, bangun komunikasi efektif antara sekolah dan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Ketiga, optimalkan fungsi UKS di sekolah. Keempat, jaga kebersihan lingkungan sekolah,” ujar Kadisdik Jabar Purwanto saat mendampingi kunjungan Ditjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri di SMAN 12 Bandung, Jumat (3/10/25).
Kadisdik Jabar menjelaskan, seluruh prosedur mulai dari penyiapan bahan baku, penyajian, pengemasan, hingga pengawasan harus benar-benar dijalankan sesuai standar yang berlaku. Selain itu, ia menekankan pentingnya transparansi dan komunikasi terbuka antara pihak sekolah dan SPPG.
“Selama ini ada beberapa SPPG yang kurang terbuka, padahal komunikasi sangat penting untuk mengantisipasi kebutuhan siswa. Misalnya, jika ada siswa yang alergi telur, jangan sampai tetap diberi menu tersebut. Lakukan survei alergi makanan sejak awal,” tegasnya.
Kadisdik Jabar Singgung Kebersihan Lingkungan
Lebih lanjut, Purwanto mengimbau satuan pendidikan untuk mengoptimalkan peran UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas melalui tiga aspek utama, yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah yang bersih.
“Perhatikan pula kebersihan lingkungan. Jika ruang kelas dan fasilitas sekolah tidak bersih, itu juga harus segera dimitigasi,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Bangda Kemendagri, TB Chaerul, mengatakan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau langsung mekanisme pelaksanaan program MBG, sekaligus mengidentifikasi inovasi dan tantangan yang dihadapi di lapangan.
“Saya berharap tidak ada kasus keracunan di Kota Bandung. Karena itu, kami sedang menginventarisasi berbagai faktor yang berpotensi menimbulkan masalah,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala SMAN 12 Bandung, Enok Nurjanah, memastikan pihak sekolah telah menerapkan pengawasan ketat terhadap program MBG. “Sampai saat ini, pelaksanaan MBG di sekolah kami berjalan baik dan sesuai standar,” pungkasnya.***
