PenaKu.ID
Trending

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Program Kampung Iklim

Penghargaan Program Kampung Iklim ini juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca

PenaKu.ID – Kabupaten Bandung kembali meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Selasa (24/10/2023).

Penghargaan Program Kampung Iklim ini diserahkan langsung kepada Bupati Bandung, Dadang Supriatna yang juga merupakan Pembina Proklim terbaik tingkat nasional oleh Menteri KLHK RI, Siti Nurbaya dalam Festival Iklim 2023 yang bertema “Bergerak Bersama Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca”.

Marlan, Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung menyampaikan penghargaan Program Kampung Iklim yang diterima oleh Bupati Bandung tersebut merupakan penghargaan yang sama selama dua tahun berturut-turut.

“Sebelumnya di tahun 2022 kita juga mendapatkan penghargaan yang sama dan tahun ini juga kita mendapatkan penghargaan kembali,” ujar Marlan.

Selain bupati yang mendapatkan penghargaan selaku pembina, ada 12 desa yang mendapatkan penghargaan dari Kabupaten Bandung dengan rincian 1 desa meraih penghargaan Proklim Utama dan 11 desa yang meraih penghargaan Proklim Madya.

“Mudah-mudahan dengan penghargaan ini bisa berdampak terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan perbaikan iklim di Kabupaten Bandung,” tuturnya.

Penghargaan Program Kampung Iklim yang dimulai sejak 2012 tersebut telah menjadi bagian integral dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim.

Program Kampung Iklim Komitmen Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Menurut Asep Kusumah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung upaya-upaya kecil di tingkat rumah tangga, mulai dari upaya konservasi dan pengelolaan sampah hingga penanaman pohon adalah langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan masyarakat.

“Di lapangan pak bupati menyampaikan bahwa ketika kita berbicara lingkungan maka kita sedang berbicara soal peradaban dan berbicara soal peradaban maka kita berbicara soal perilaku. Jadi ketika kita berbicara lingkungan maka kita sedang berbicara tentang kita maka upaya-upaya kecil di tingkat rumah tangga, mulai dari upaya konservasi dan pengelolaan sampah diharapkan dapat selesai di tingkat keluarga,” jelasnya.

Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa misi ketiga Kabupaten Bandung adalah mengoptimalkan pembangunan daerah berbasis partisipasi masyarakat yang menjunjung tinggi kreatifitas dalam bingkai kearifan lokal dan berwawasan lingkungan, sehingga upaya-upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kabupaten Bandung menjadi program prioritas.

“Program seperti Bedas Ngaleweung dan Bulan Gebyar Lubang Cerdas Organik (LCO) telah menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat Kabupaten Bandung berperan aktif dalam melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” jelas Asep.

Ia melanjutkan bahwa Kabupaten Bandung sebagai wilayah penyangga Kawasan Bandung Raya memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan. Jika kondisi lingkungan di Kabupaten Bandung baik maka akan menimbulkan banyak dampak positif.

“Dampaknya adalah kita akan merasakan Kabupaten Bandung yang nyaman, kualitas udara yang bersih, sumber daya air melimpah, pangan tercukupi, dan ke depannya akan menjadi warisan bagi anak-cucu kita di masa depan,” tambahnya.

Penghargaan Program Kampung Iklim ini juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan publik melalui aksi adaptasi dan mitigasi di berbagai sektor, seperti kehutanan, penggunaan lahan, energi, limbah, dan pertanian. KLHK RI menargetkan memiliki setidaknya 20.000 kampung iklim atau Proklim pada tahun 2024 mendatang.

Penghargaan Proklim yang diterima oleh Kabupaten Bandung dan Bupati Dadang Supriatna menjadi inspirasi bagi masyarakat dan daerah lain untuk berperan aktif dalam menjaga dan meningkatkan lingkungan demi masa depan yang lebih baik.

**

Related Articles

Back to top button