PenaRagam
Trending

Kabar Gembira! Destinasi Wisata di Bandung Barat Dibuka

PenaKu.ID – Seluruh destinasi wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah dibuka. Hal tersebut dilakukan setelah KBB resmi berada pada level 2.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, pembukaan kawasan destinasi wisata tersebut tentunya masih menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan ketat.

“Iya semua kawasan wisata buka karena sudah berada pada level 2 tapi prokes diperketat serta kapasitas pengunjung dibatasi,” katanya, Senin (25/10/2021).

Ia menambahkan, usai dibukanya destinasi wisata geliat ekonomi mulai kembali bergerak. Hal tersebut lantaran sejumlah wisatawan mulai berdatangan ke Kabupaten Bandung Barat.

“Kemarin sudah rapat dengan Disbudpar KBB dan melaporkan adanya peningkatan pengunjung ke KBB,” tambahnya.

Ia menyebut, pihaknya tengah merancang pertemuan bersama para pengusaha wisata membahas beberapa hal penting terkait dibukanya kembali objek wisata di wilayahnya.

“Nantinya kita pun akan membahas dengan pihak swasta tersebut tentang bagaimana secara bersama-sama menjaga lingkungan terutama kebersihan,” sebutnya.

Pengunjung Destinasi Wisata Naik

Sementara itu, Public Relation Objek Wisata The Great Asia Africa Intania Setiati mengatakan, sejauh ini pengunjung mengalami kenaikan jika dibandingkan sebelum Bandung Barat berada pada level 2.

“Alhamdulillah terus ada peningkatan meskipun belum XRF Analyzer signifikan, lumayan lah ada peningkatan sampai 20 persen daripada sebelumnya,” ujarnya.

Ia menerangkan, wisatawan di bawah usia 12 tahun juga sudah diizinkan masuk ke area objek wisata dengan pengawasa orang tua.

“Untuk anak sudah boleh masuk karena ada diskresi juga kan. tapi tetap harus didampingi orang tuanya dan orang tuanya harus sudah divaksinasi,” terangnya.

Ia menegaskan, pihaknya pun melakukan pembatasan kunjungan maksimal 50 persen dan wajib log in aplikasi PeduliLindungi. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Untuk kunjungan dibatasi hanya 50 persen dan kita juga terapkan protokol kesehatan ketat. Ada log in aplikasi (PeduliLindungi) juga, untuk kendalanya sebetulnya enggak ada, tapi kadang dari pengguna yang sinyalnya kurang baik,” pungkasnya.

**

Related Articles

Back to top button