Ragam

ITB Latih Peternak Sijunjung Kembangkan Madu Premium Bebas Sengat

×

ITB Latih Peternak Sijunjung Kembangkan Madu Premium Bebas Sengat

Sebarkan artikel ini
ITB Latih Peternak Sijunjung Kembangkan Madu Premium Bebas Sengat
ITB Latih Peternak Sijunjung Kembangkan Madu Premium Bebas Sengat

PenaKu.ID – Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sumpur Kudus Selatan, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, pada Selasa (28/7/25). Program ini merupakan bagian dari skema Bottom-Up 2025 yang fokus pada peningkatan kualitas dan keberlanjutan produk lebah madu tanpa sengat.

Kegiatan bertajuk “Perbaikan Kualitas, Pengembangan Produk, Penerapan Traceability, dan Keberlanjutan Produk Lebah Madu Tanpa Sengat” ini dipimpin oleh Dr. Acep Purqon, dosen Fisika dari FMIPA ITB. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wali Nagari Khairul Basri, perwakilan peternak Danif Gusmarianto, perangkat desa, serta penyuluh pertanian dari Sumpur Kudus.

Promo
Body Rafting

Paket Body Rafting Pangandaran

Serunya petualangan body rafting dengan harga mulai Rp 70.000. Mau!

pangandaranholidays.com

Pesan Sekarang

Program pelatihan menyasar peternak lebah lokal dengan fokus pada tiga aspek utama: peningkatan kualitas produksi, penerapan sistem traceability untuk menjamin kepercayaan konsumen, dan diversifikasi produk turunan seperti kosmetik berbahan dasar lebah madu.

Tim pengabdian ITB terdiri dari kolaborasi lintas fakultas, yaitu Dr. Acep Purqon (FMIPA), Dr. Ramadhani Eka Putra dan Dr. Mia Rosmiati (SITH), Dr. Fitriani Jati Rahmania (SF), serta Dr. Ida Kinasih dari UIN Bandung. Seorang mahasiswa, Afrah, juga turut berkontribusi dalam kegiatan ini.

“Teknologi ini hadir untuk menjawab sejumlah tantangan peternak, mulai dari kuantitas dan kualitas produksi yang masih rendah, minimnya diversifikasi produk, hingga terbatasnya akses pasar dan branding,” ujar Acep.

ITB Pandang Sumpur Kudus Punya Potensi

Desa Sumpur Kudus Selatan yang berbatasan langsung dengan Bukit Barisan dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan lebah madu dan keanekaragaman hayati. Dengan pelatihan ini, peternak didorong untuk melakukan perbaikan kandang, revitalisasi koloni, hingga pengembangan breeding center berdasarkan hasil riset terkait perbanyakan koloni lebah.

Dalam sesi pelatihan, tim ITB juga menyerahkan hibah alat-alat pendukung budidaya. Salah satu peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya atas ilmu dan teknologi yang diberikan.

Lebih lanjut, diversifikasi produk seperti madu, polen, propolis, dan lilin lebah menjadi bagian dari solusi untuk meningkatkan nilai tambah produk. Produk-produk tersebut bisa dikembangkan sebagai pangan fungsional, obat-obatan, hingga kosmetik.

Menghadapi maraknya peredaran madu palsu di pasar, ITB mendorong strategi peningkatan harga jual lewat kemitraan pemasaran dan pengembangan sistem traceability. Teknologi ini akan mencatat data produksi secara digital, memastikan kualitas, serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap madu asli Sumpur Kudus.

“Madu dari daerah ini punya cita rasa khas yang mencerminkan ekosistem lokal. Jika dikelola dengan baik, bisa menjadi produk unggulan khas Sijunjung,” tutup Acep.**