PenaKu.ID – Selama Januari hingga September 2025, Jawa Barat menegaskan posisinya sebagai provinsi dengan realisasi investasi terbesar dengan pencapaian Rp 218,2 triliun atau 15,2 persen dari nilai nasional.
Jumlah tersebut meningkat 18 persen dibandingkan capaian 2024 yang sebesar Rp184,89 triliun.
Penanaman modal masif ini membuat penyerapan tenaga kerja juga naik menjadi 303.469 orang, meningkat 4,45 persen dibandingkan 2024 sebanyak 290.545 orang.
Dengan rincian tenaga kerja terserap pada penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebanyak 175.385 orang dan penanaman modal asing (PMA) sebanyak 128.084 orang.
Sebagian besar penyerapan tenaga kerja terjadi di sektor manufaktur dan jasa penunjang industri. Terbaru adalah penyerapan 4.500 tenaga kerja terampil bersertifikat oleh perusahaan pembuatan kendaraan listrik BYD di wilayah Kabupaten Subang.
“Angka investasi ini diharapkan terus meningkat seiring masuknya investasi baru di berbagai kawasan industri seperti Rebana, Bekasi, dan Bandung Raya,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Dedi Taufik, Jumat (17/10/2025).
Jabar Jaga Ketat Iklim Investasi
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berkomitmen menjaga tren positif ini melalui peningkatan layanan penanaman modal yang lebih cepat, transparan, dan terintegrasi.
Berbagai inovasi digital seperti sistem KUJANG (Kumpulan Layanan Perizinan Jawa Barat Terintegrasi) juga diharapkan semakin memudahkan pelaku usaha dalam mengurus perizinan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Investasi bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang kesejahteraan masyarakat. Kami ingin setiap rupiah investasi yang masuk dapat membuka lapangan kerja baru, menggerakkan ekonomi daerah dan memperkuat daya saing Jawa Barat,” kata Dedi Taufik.
Dengan capaian tersebut, Jawa Barat terus memperkuat posisinya sebagai motor ekonomi nasional dan lokomotif penanaman modal industri manufaktur Indonesia.**