PenaKu.ID – Bersama ini, kami sampaikan laporan tanggapan terjadinya gempa bumi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, serta hasil analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sebagai berikut:
1. Informasi gempa bumi
Kejadian gempa bumi terjadi pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2020 pukul 01:15:36 WIB. Menurut informasi BMKG lokasi pusat gempa bumi terletak di Laut Banda pada koordinat 6.40°LS dan 130.79°BT dengan magnitudo (M5.2) pada kedalaman 122 km dan berjarak sekitar 185 km barat laut kota Saumlaki (ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar). Berdasarkan informasi dari USGS, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 6.361°LS dan 130.703°BT dengan magnitudo (5.0) pada kedalaman 103.2 km. Menurut informasi dari GFZ, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 130.67°BT dan 6.53°LS dengan magnitudo (M4.8) dan kedalaman 114 km.
2. Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi
Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Daerah tersebut pada umumnya disusun oleh batuan berumur Pra Tersier (terdiri – dari batuan metamorf), Tersier (terdiri – dari batuan sedimen dan batugamping) dan Endapan Kuarter (terdiri – dari endapan pantai dan aluvial). Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.
3. Penyebab gempa bumi
Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, maka kejadian gempa bumi tersebut diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas penunjaman lempeng di Laut Banda yang terbentang mulai dari tenggara pulau Timor, tenggara Pulau Yamdena, timur Kepulauan Kai dan membelok hingga utara Pulau Seram. Menurut catatan dari Badan Geologi sumber gempabumi penunjaman di Laut Banda diperkirakan pernah memicu terjadinya tsunami pada tahun 1629, 1674, 1852, dan 1938. Disamping dari aktivitas penunjaman, sumber pembangkit tsunami lainnya diperkirakan dari longsoran cekungan Weber yang bisa dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat.
4. Dampak gempa bumi
Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada laporan tentang kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat kejadian gempa bumi ini. Guncangan gempa bumi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar diperkirakan pada skala II-III MMI (Modified Mercally Intensity). Kejadian gempa bumi ini tidak mengakibatkan terjadinya tsunami karena meskipun pusat gempa bumi terletak di laut, namun kedalamannya dalam, sehingga tidak terjadi deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
5. Rekomendasi
a. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah dan BPPD setempat, serta tidak terpancing isu yang tidak jelas sumbernya mengenai gempa bumi dan tsunami.
b. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dengan kekuatan lebih kecil.
Pengirim : (Zarina/Gib)