PenaKu.ID – Guru merupakan salah satu aktor paling berjasa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan para generasi penerus.
Hal itu diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan usai peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 76 tahun, Senin (29/11).
“Apalagi kita memiliki mimpi menuju Kabupaten Bandung Barat ekonomi kuat tahun 2030. Sumber daya manusia (SDM) bentuk prioritas yang sangat dibutuhkan,” katanya.
Sebagai wujud apresiasi terhadap guru, sambung Hengky, pihaknya akan menambah tunjangan untuk para kepala sekolah serta mencairkan tunjangan profesi guru (TPG).
“Semata-mata kita ingin menyemangati pahlawan pendidikan untuk terus berkarya, terus memberikan pengabdian yang terbaik untuk Bandung Barat,” ujarnya.
Hengky pun meminta doa dari seluruh elemen pendidikan agar ekonomi Bandung Barat bisa segera pulih dan bangkit. Dengan begitu, insentif bagi guru honorer tiap tahunnya bisa ada kenaikan.
“Mohon doanya kepada semua, agar ekonomi kita bisa segera pulih dan bangkit. Sehingga insentif untuk guru honorer setiap tahunnya bisa kita naikan,” paparnya.
Hengky menyadari bahwa profesi sebagai guru itu tidaklah mudah karena penuh perjuangan dan tantangan yang harus dihadapi dengan segala keterbatasan yang ada.
Apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19, dia berharap para guru bisa terus berinovasi kreatif dalam pembuatan tiap materi pembelajaran supaya para pelajar tidak bosan.
“Serta ke depan guru ini semakin adaptif melek tehnologi. Sehingga bisa mengikuti anak muda yang sekarang melek tehnologi, supaya nanti nyambung dalam proses belajar mengajar,” harapnya.
Guru Bahagia di HUT PGRI
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) KBB, Asep Dendih mengajak seluruh guru tersenyum. Ia menilai bahwa HUT PGRI itu adalah momen yang berbahagia bagi para guru.
“Kami akan tetap bersinergi dengan pemerintah untuk melaksanakan kegiatan perbaikan ekonomi di bidang pendidikan untuk meningkatkan SDM yang berkarakter,” ujarnya.
Disinggung soal kenaikan tunjang profesi guru (TPG), Asep menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan hak yang harus diterima oleh seluruh tenaga pendidik.
“Kalau TPG tidak naik. Itukan rutinitas hak guru yang harus diterima oleh guru. Alhamdulillah, kami terus bersinergi dengan dinas dan dinas juga sudah memproses baik itu pencairan reguler atau pencairan lainnya,” jelasnya.
Asep pun berharap, meski di tengah pandemi COVID-19 harus berkiprah untuk terus berinovasi dan menjawab tantangan di era digitalisasi 4.0 ini.
“Harus lebih mendidik dengan ekstra bentuk pendidikan karakter untuk anak. Karena kita juga tidak cukup pintar, tapi juga untuk berkarakter,” ucapnya.
Asep pun berpesan kepada seluruh para tenaga pendidik di Bandung Barat tetap menjaga kebersamaan dan persatuan karena itu merupakan wujud untuk mencapai sebuah cita-cita.
“Kesempurnaan hanyalah Allah. Kebersamaan dan persatuan adalah wujud untuk mencapai sebuah cita-cita,” pungkasnya.
**