Pemerintahan

HUT Ke-80 RI: Semangat Indonesia Emas 2045

HUT Ke-80 RI: Semangat Indonesia Emas 2045
HUT Ke-80 RI: Semangat Indonesia Emas 2045 (Ilustrasi /pexels)

PenaKu.ID – Bangsa Indonesia hari ini memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (17/8/25). Upacara kenegaraan digelar khidmat di Istana Merdeka, Jakarta, tepat pukul 10.00 WIB, bertepatan dengan detik-detik bersejarah pembacaan Proklamasi oleh Sukarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.

Detik-Detik Proklamasi Indonesia

Mengutip arsip Kementerian Sekretariat Negara, naskah Proklamasi pertama kali dibacakan Sukarno di kediamannya, Pegangsaan Timur 56 Jakarta, pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Usai pembacaan, bendera Merah Putih hasil jahitan Fatmawati dikibarkan oleh Latief Hendraningrat bersama Suhud. Prosesi sederhana itu menandai lahirnya Indonesia sebagai bangsa merdeka.

Sebelum peristiwa tersebut, Soekarno-Hatta sempat didesak para pemuda di Rengasdengklok, Karawang, agar segera memproklamasikan kemerdekaan setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Naskah Proklamasi kemudian dirumuskan di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, dan diketik oleh Sayuti Melik.

Simbol dan Tradisi

Bendera Merah Putih menjadi simbol utama peringatan, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2009. “Bendera pusaka” yang dijahit Fatmawati terakhir dikibarkan pada 1968 dan kini disimpan di Istana Negara. Setiap upacara kenegaraan menggunakan duplikat bendera tersebut.

Di luar prosesi resmi, masyarakat juga merayakan kemerdekaan dengan berbagai lomba rakyat, mulai dari panjat pinang hingga balap karung. Tradisi ini diyakini merepresentasikan semangat gotong royong serta persatuan bangsa.

Tema HUT Ke-80: Indonesia Emas 2045

Pemerintah menetapkan tema besar peringatan tahun ini: “Indonesia Emas 2045: Majukan Kesejahteraan Umum, Cerdaskan Kehidupan Bangsa.” Tema ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara Nomor B-117/M/SR.06.00/07/2025, lengkap dengan identitas visual resmi yang digunakan secara nasional.

Menjaga Memori Kolektif

Sejarawan menekankan bahwa 17 Agustus 1945 bukan sekadar deklarasi politik, melainkan fondasi lahirnya RI. “Peringatan setiap tahun menjaga memori kolektif bangsa, mengingatkan kita pada cita-cita persatuan, kedaulatan, dan keadilan sosial,” tulis Kompaspedia dalam arsip sejarah PPKI dan UUD 1945.

Kini, di usia ke-80 kemerdekaan, RI tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga menatap masa depan menuju satu abad kemerdekaan pada 2045—Indonesia Emas.**

Exit mobile version