PenaKu.ID – Hubungan yang sehat seharusnya menjadi ruang tumbuh bersama, namun banyak yang terjebak dalam dinamika yang berat sebelah, di mana hanya satu pihak yang selalu ingin menang.

Sikap egois dalam sebuah komitmen dapat menjadi racun yang pelan-pelan menggerogoti kesehatan mental dan kebahagiaan Anda. Penting untuk menyadari dan mengakhiri hubungan seperti ini sesegera mungkin demi kualitas hidup yang lebih baik.

Menilai Keseimbangan Emosional dalam Hubungan Toxic

Cobalah introspeksi, seberapa sering pasangan Anda bersedia mendengarkan atau berkompromi? Dalam relasi yang sehat, kepentingan kedua belah pihak harus diakomodasi.

Jika Anda terus-menerus mengorbankan kebutuhan atau perasaan sendiri hanya untuk menjaga kedamaian, ini adalah bendera merah. Tuntutan berlebihan tanpa memberikan timbal balik yang setara menunjukkan bahwa pasangan Anda hanya fokus pada kepuasannya.

Dampak Jangka Panjang pada Diri dalam Menjalani Hubungan Toxic

Terus bertahan dalam hubungan yang merugikan diri sendiri hanya akan melahirkan kelelahan emosional, kecemasan, bahkan depresi. Mengakhiri hubungan yang hanya ingin menang sendiri adalah langkah berani menuju pemulihan diri. Ini bukan berarti Anda menyerah, melainkan memilih untuk menghargai waktu dan energi Anda.

Ingat, kesehatan mental Anda jauh lebih berharga daripada mempertahankan status hubungan yang tidak lagi membawa kebahagiaan.**