Tutup
PenaReligi

Haul Embah Santri Cibitung Diisi Tabligh Akbar

×

Haul Embah Santri Cibitung Diisi Tabligh Akbar

Sebarkan artikel ini
Haul Embah Santri Cibitung Diisi Dzikir, Salawat, Tabligh Akbar
Haul Embah Santri Cibitung Diisi Dzikir, Salawat, Tabligh Akbar

PenaKu.IDHaul Embah Santri Cibitung yang beralamat di Kampung Puncaksuji, Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diisi dengan kemeriahan dzikir dan tabligh akbar pada Minggu (08/01/23).

Dzikir dan salawat Haul Embah Santri Cibitung dipimpin oleh Habib Ahmad bin Tolib Al – Attas. Kemudian tabligh akbar dibawakan oleh Alhabib Ahmad Alhadad.

Haul Embah Santri Cibitung dihadiri ratusan jemaah warga setempat dan jemaah yang datang dari berbagai daerah seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur.

Salah seorang Panitia Haul Embah Santri Cibitung, Alhabib Hasan Al-idrus (Mama Tarik Kolot KBB) menerangkan, haul Embah Santri Cibitung pertama-taman diisi dengan membaca Al-quran berjamaah, dilanjutkan dengan dzikir dan salawat kemudian ditutup dengan  tabligh akbar.

Ia menerangkan seluruh rangkaian acara haul terlaksana dengan baik, tertib, aman dan lancar, hingga seluruh jemaah yang hadir mendapat kesan tersendiri, utamanya ketika mendengarkan ceramah Habib Ahmad Alhadad yang sajian materi tausyiahnya dihiasi dengan kata-kata humor.

“Mendengarkan tausiyah Habib Ahmad Alhadad mampu menghilangkan sasa jenuh dan.rasa ngantuk selain materinya bisa dicerna berbagai kalangan juga cukup humoris,” ujarnya.

Sementara itu, Da’i kondang asal Cianjur Habib Ahmad Alhadad menerangkan haul merupakan ajang silaturahmi sesama saudara muslim dan muslimat dan mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, merenung bahwa kita akan mati hanya seperti Embah Santri Cibitung dan para orang tua sanak saudara yang telah mendahului kita semua.

“Kematian manusia berbeda dengan kematian makhluk lainnya karena kematian manusia seluruh amal perbuatannya akan diperhitungkan di hadapan Allah SWT, juga hidup manusia di alam dunia tidak akan lama, melainkan hanya sesaat bila dibandingkan dengan hidup di akhirat kelak,” pungkas Habib.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *