Kesehatan

Haruskah Kamu Sarapan Sebelum Olahraga Pagi?

Haruskah Kamu Sarapan Sebelum Olahraga Pagi?
Haruskah Kamu Sarapan Sebelum Olahraga Pagi?/(Pixabay)

PenaKu.ID – Olahraga pagi sudah menjadi rutinitas bagi banyak orang yang ingin menjaga kebugaran dan energi sepanjang hari.

Namun, muncul dilema klasik: apakah sebaiknya kita sarapan terlebih dahulu sebelum bergerak atau justru menunda asupan makanan agar lemak tubuh terbakar lebih optimal?

Promo

Kali ini, kita akan membahas berbagai sudut pandang, manfaat, dan risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk sarapan atau tidak sebelum latihan pagi.

Wajib kah Sarapan Sebelum Olahraga Pagi?

Beberapa pelaku fitness memilih menunda sarapan dan langsung berolahraga dalam kondisi perut kosong (fasted cardio).

Pembakaran Lemak Lebih Optimal
Teori di balik puasa ringan sebelum latihan adalah memaksa tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi. Saat glikogen (gula darah tereduksi setelah tidur) minim, tubuh akan membakar lemak untuk mendapatkan energi.

Rasa Ringan dan Tidak Kenyang
Banyak yang merasa lebih nyaman bergerak tanpa beban makanan di perut. Rasa ringan dapat membuat latihan terasa lebih fleksibel, terutama untuk yoga, jogging pelan, atau kardio ringan.

Meski demikian, melakukan olahraga intensitas tinggi tanpa asupan apapun berisiko menurunkan performa dan memicu pusing atau lemas, terutama bagi pemula atau orang dengan cadangan glikogen rendah.

Manfaat Sarapan Sebelum Olahraga Pagi

Sarapan ringan sebelum berolahraga pagi dapat memberikan berbagai keuntungan:

Pasokan Energi yang Stabil
Mengonsumsi camilan kaya karbohidrat kompleks—seperti oatmeal, pisang, atau roti gandum—sekitar 30–60 menit sebelum latihan membantu menjaga kadar gula darah dan mencegah kelelahan dini.

Mencegah Pusing dan Kekurangan Nutrisi
Jika kamu mudah merasa lemas, mual, atau pusing saat latihan, sarapan ringan mencegah hipotensi dan hipoglikemia yang dapat memengaruhi fokus dan kekuatan otot.

Mempertahankan Massa Otot
Bila latihan mengandung beban atau resistensi, asupan protein kecil (seperti yogurt rendah lemak atau telur rebus) sebelum sesi dapat mengurangi risiko katabolisme otot.

Namun, agar tidak menimbulkan rasa kembung saat latihan, hindari makanan berat, berminyak, atau berserat tinggi menjelang olahraga.

Kesimpulan: Pilih yang Tepat untuk Kondisi Tubuhmu

Pada dasarnya, haruskah sarapan sebelum olahraga sangat bergantung pada kemampuan tubuh dan tujuan latihan.

Jika Kamu Tidak Mengalami Keluhan Kesehatan

Boleh mencoba berolahraga dalam kondisi sedikit kosong untuk memaksimalkan pembakaran lemak, asalkan intensitas latihan ringan–sedang.

Jika Kamu Mudah Lemas, Pusing, atau Ingin Hasil Latihan Maksimal

Disarankan makan camilan kecil berkarbohidrat dan protein sekitar 30–60 menit sebelum latihan.

Perhatikan Tanda Tubuh

Cobalah bereksperimen: jika merasa performa menurun tanpa sarapan, tambahkan menu ringan. Sebaliknya, jika olahraga terasa lebih efektif saat puasa ringan, lanjutkan sesuai kebutuhan.

Intinya, tidak ada jawaban mutlak “harus” atau “tidak harus” sarapan sebelum berolahraga. Kenali respons tubuhmu, sesuaikan dengan intensitas latihan, dan konsultasikan ke dokter atau pelatih jika memiliki kondisi medis khusus.**

Exit mobile version