PenaKu.ID – Harga emas dunia kembali menguat dan mendekati rekor tertingginya. Berdasarkan data pasar internasional, Senin (8/9/25), emas spot diperdagangkan di kisaran US$3.586 per troy ounce atau setara Rp1,889 juta per gram, mengacu kurs rupiah terkini.
Informasi yang berhasil dihimpun daru sejumlah sumber menyebutkan, di dalam negeri, tren serupa tercermin pada harga ritel logam mulia. Emas Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp2.060.000. Di sejumlah outlet Pegadaian, harga tercatat lebih tinggi, yakni Rp2.143.000 per gram. Untuk merek UBS dan Galeri24, harga berada di kisaran Rp2.050.000–Rp2.075.000 per gram, tergantung pecahan. Sementara itu, harga buyback Antam hari ini dipatok Rp1.989.000 per gram.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Lonjakan harga emas dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan memicu keyakinan pasar akan adanya ruang pelonggaran kebijakan moneter, yang secara historis mendukung permintaan emas.
Selain itu, pembelian emas oleh sejumlah bank sentral serta melemahnya dolar AS ikut memperkuat tren kenaikan. Kondisi ini membuat emas kian menarik sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Analis pasar menilai, meskipun harga emas sudah berada di level tinggi, prospek jangka menengah masih cenderung positif. Namun, investor ritel di Indonesia diingatkan untuk memperhatikan selisih harga jual dan beli (spread) yang cukup lebar.
Rangkuman Harga Emas 8 September 2025
Spot internasional: US$3.586/oz ≈ Rp1,889 juta/gram
Antam (1 gram): Rp2.060.000
Pegadaian (Antam): Rp2.143.000
UBS/Galeri24: Rp2.050.000 – Rp2.075.000
Buyback Antam: Rp1.989.000
Harga emas diperkirakan masih berfluktuasi sepanjang pekan ini, seiring rilis data ekonomi AS dan pernyataan pejabat The Fed. Masyarakat yang berencana membeli emas batangan disarankan memantau langsung harga resmi di laman Logam Mulia Antam atau Pegadaian sebelum bertransaksi.**
