PenaRagam
Trending

Harga Beras Melambung, Warga Cianjur Menjerit

Berdasarkan hasil survei di lingkungan Pasar Ciranjang, bahwa harga beras medium maupun premium mengalami kenaikan yang cukup signifikan

PenaKu.IDHarga beras di pasaran saat ini terus mengalami kenaikan secara signifikan hampir di seluruh wilayah Jawa Barat, pun dengan di Kabupaten Cianjur.

Hal tersebut membuat Warga Ciranjang Kabupaten Cianjur menjerit akibat harga di pasaran meroket dan meroketnya harga beras berbagai kelas tersebut itu diduga akibat terjadinya kemarau panjang hingga beras lokal sulit didapat.

Sebelumnya beras premium harga per kilogramnya Rp12.000 naik menjadi Rp17.000 sampai Rp18.000 ribu per kilogramnya dan kenaikan beras itu tidak sekaligus melainkan tiap pekan.

Salah seorang pedagang beras di Kios Putra Harapan Jaya (PHJ) Andir Ciranjang Agus menjelaskan, sejak satu bulan ke belakang harga beras medium maupun harga beras premium itu adanya kenaikan secara berangsur mulai dari kisaran Rp 11-12 ribu per kilogram sekarang menjadi 16, 17 – 18 ribu rupaih per kilogramnya.

Meroketnya harga beras, itu diduga akibat sulitnya bahan pokok beras (padi gabah) hingga harga beras di setiap tengkulak menjadi mahal, sekaligus hal ini membuat harga beli dari tengkulak untuk warungan meningkat naik dan otomatis harga jual ke konsumen pun menjadi naik pula.

Agus melanjutkan, sebetulnya kenaikan harga beras medium maupun premium itu tidak sekaligus melainkan berangsur tiap belanja ke tengkulak selalu ada kenaikan.

“Awalnya beras medium dan premium seharga Rp 11 dan 13 ribu rupiah per kilogramnya dan harga sekarang menjadi Rp 17 -18 ribu rupaih per kilogramnya,” ujar Agus, Selasa (27/2/28).

Sementara itu, Kasubag Dinas Pasar Ciranjang Irwan (52) menambahkan, berdasarkan hasil survei di lingkungan Pasar Ciranjang, bahwa harga beras medium maupun premium mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Sekarang beras medium mencapai Rp 16-17 ribu rupiah per kilogramnya,” ucanya.

Ia memprediksi kenaikan tersebut adanya musim kemarau yang cukup panjang, hingga di setiap daerah yang ada di Kabupaten Cianjur terjadi kelangkaan padi gabah dan pasokan beras dari luar kota pun langka.

“Beras lokal Cianjur sudah sulit didapat juga pasokan beras dari Garut, Karawang dan pasokan beras dari kabupaten lain itu sudah langka mengirim ke Pasar Ciranjang, mungkin sama kesulitan mencari bahan popok beras,” terangnya.

Penuturan Warga Menyoal Naiknya Harga Beras

Dilain pihak, salah seorang tokoh masyarakat Ciranjang yang rumahnya tak jauh dari Pasar Ciranjang Iwan Yusuf (50) menerangkan, meroketnya harga bahan pokok beras itu membuat gelisah warga Ciranjang yang ekonominya kurang beruntung, karena tidak sedikit warga yang mampu beli beras tapi tak bisa beli lauk-pauknya.

“Sekarang Warga yang ekonominya kurang beruntung bisa beli beras tapi tak bisa beli lauk-pauknya,” ucap Iwan.

Ia menilai kenaikan beras tersebut bukan dari dampak kemarau, karena menurutnya tiap tahun terjadi musim kemarau namun harga beras relatif stabil.

Kami meminta kepada Pemkab Cianjur khusunya kepada dinas terkait mohon segera dilakukan penelitian siapa tahu ditemukan solusinya atau ditemukan oknum spekulan yang menimbun padi gabah.

“Kami mohon segera adakan operasi pasar dengan harga murah,” tegasnya.

Related Articles

Back to top button