PenaPeristiwa
Trending

Gempa Menggoyang Halsel, 60 Rumah, 40 KK dan 80 Jiwa Terdampak

PenaKu.ID – Halmahera Selatan Maluku Utara digoyang gempa dengan kekuatan mencapai magnitudo 5,2 pada Jumat (26/2/21) petang kemarin, dan mengakibatkan sebanyak 60 rumah warga hancur.

Dari laporan sementara Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat, (26/2) pukul 21.23 WIB tercatat sedikitnya 40 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Pusdalops BNPB juga melaporkan ada 80 jiwa yang terpaksa harus mengungsi ke beberapa lokasi yang masih dalam pendataan.

Selain kerusakan rumah, gempa bumi yang berpusat pada Lintang 0.54 LS dan Bujur 127.51 BT serta kedalaman 10 kilometer tersebut juga merusak beberapa bagian gedung DPRD Halmahera Selatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha.

Beberapa para pasien RSUD Labuha telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Adapun personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan juga telah mendirikan tenda darurat untuk tempat pengungsian sementara bagi para pasien.

Gempa ini sempat dirasakan kuat oleh warga Desa Labuha, Kabupaten Halsel, selama kurang lebih 2-3 detik. Para warga pun berhamburan keluar rumah saat gempabumi terjadi dan saat ini listrik dipadamkan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa gempabumi yang mencakup wilayah Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Bacan Timur, Bacan Barat, Bacan Barat Utara dan Bacan Timur Tengah tersebut tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati menjelaskan, pihaknya menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC), Sabtu (27/1/2021).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=5,0.

Pusat gempa bumi ini terletak pada koordinat 0,55 LS dan 127,56 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km arah Utara Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara pada kedalaman 10 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, dari hasil pemodelan BMKG gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Bambang menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault),” kata dia.

Kendati tidak berpotensi tsunami, tetapi getaran guncangan gempa akibat aktivitas sesar di Halmahera Selatan ini cukup berdampak di daerah Labuha, karena guncangan dirasakan dengan skala intensitas IV MMI.

**Red

Related Articles

Back to top button