Peristiwa

Gempa Bumi Poso: 32 Warga Terluka, Puluhan Rumah Rusak

×

Gempa Bumi Poso: 32 Warga Terluka, Puluhan Rumah Rusak

Sebarkan artikel ini
Gempa Bumi Poso: 32 Warga Terluka, Puluhan Rumah Rusak
IIlustrasi (istock)

PenaKu.ID – Gempa bumi bermagnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (17/8/2025) pukul 05.38 WIB. Getaran kuat terasa di sejumlah wilayah, tepat ketika masyarakat bersiap mengikuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan pusat gempa bumi berada di darat, sekitar 18 kilometer barat laut Poso, dengan kedalaman 10 kilometer.

“Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal dengan mekanisme geser. Tidak berpotensi tsunami,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dalam keterangannya, Sabtu.

Korban dan Kerusakan Akibat Gempa Bumi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Sabtu sore tidak ada korban meninggal dunia. Namun, 32 orang mengalami luka-luka, sebagian besar tertimpa reruntuhan bangunan. Sejumlah korban dirawat di rumah sakit, sementara lainnya mendapat perawatan di puskesmas.

Pendataan awal mencatat 37 hingga 41 unit rumah rusak, mulai dari kategori ringan hingga berat. Beberapa fasilitas umum juga terdampak, termasuk sebuah gereja yang roboh sebagian saat jemaat tengah berada di dalam.

“Data ini masih bersifat sementara. Tim BNPB bersama BPBD terus melakukan pendataan di lapangan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB di Jakarta.

Desa dan Warga Terdampak Gempa Bumi

BPBD Sulawesi Tengah melaporkan sedikitnya tujuh desa terdampak, yaitu Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, Lape, dan Bega.

Di Desa Masani saja, tercatat 433 jiwa atau 184 kepala keluarga masuk kategori terdampak, termasuk kelompok rentan seperti lansia, balita, dan penyandang disabilitas.

BNPB telah menurunkan tim reaksi cepat untuk mendampingi penanganan darurat. Bantuan berupa tenda, selimut, makanan siap saji, kebutuhan bayi, hingga perlengkapan medis mulai disalurkan. TNI dan Polri turut dikerahkan guna membantu evakuasi serta menjaga keamanan.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan. Hindari bangunan yang rusak dan segera evakuasi ke area terbuka,” kata perwakilan BMKG.

Sulawesi merupakan kawasan rawan gempa karena berada di jalur patahan aktif, termasuk sesar Palu–Koro serta sesar lokal di sekitar Poso. Menurut BMKG, gempa kali ini dipicu pergerakan Sesar Tokoraru dengan tipe geser (strike-slip). Karakteristik gempa dangkal membuat guncangannya terasa kuat hingga menyebabkan kerusakan di permukaan.

Hingga berita ini diturunkan, data jumlah korban dan kerusakan masih bersifat sementara dan dapat berubah sesuai hasil pendataan resmi BNPB maupun BPBD di lapangan.**