Penaku.ID – Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menerima laporan dari 11 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota di 3 provinsi terkait gempa bumi dengan parameter magnitudo 7.2 yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6.7 di lepas pantai sebelah barat Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5/2021).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,
Dr. Raditya Jati, menyebutkan, Iaporan yang pertama dari Provinsi Sumatera Utara, Pusdalops menerima laporan dari masing-masing BPBD Kabupaten Nias Barat, BPBD Kabupaten Nias Utara, BPBD Kabupaten Nias Selatan dan BPBD Kabupaten Nias yang menyatakan bahwa gempa bumi dirasakan sedang hingga kuat oleh warga selama 2-5 detik.
Dari adanya guncangan tersebut, menurut dia, warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri dari hal yang tidak diinginkan terkait adanya potensi dampak gempa bumi.
“Selanjutnya dari BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai juga melaporkan bahwa gempa bumi dirasakan sedang hingga kuat selama 2-5 detik,” katanya, dalam bnpb.go.id, kemarin.
“Beberapa masyarakat di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai dilaporkan sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman setelah merasakan guncangan kuat dari gempa bumi,” ujar dia.
Namun, lanjutnya, kini mereka telah kembali ke rumah masing-masing dan suasana kembali kondusif.
Laporan selanjutnya, ia menambahkan, dari BPBD Kota Sibolga yang menyatakan bahwa guncangan kuat telah terjadi selama 3-5 detik.
“Beberapa warga panik dan keluar rumah setelah merasakan guncangan tersebut,” katanya.
Berikutnya dari Provinsi Aceh, BPBD Kabupaten Aceh Singkil melaporkan bahwa masyarakat sempat panik dan keluar rumah setelah merasakan gempa kuat selama kurang lebih 3 detik.
Sementara itu, katanya, BPBD Kabupaten Simeulue melaporkan gempa bumi dirasakan kuat selama 2-3 detik namun tak membuat masyarakat panik.
Kemudian dari Sumatera Barat, BPBD Kota Padang melaporkan bahwa guncangan gempa bumi telah dirasakan sedang selama 3-5 detik dan membuat masyarakat panik hingga keluar rumah.
Selanjutnya berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Pesisir Selatan dan BPBD Kabupaten Padang Pariaman, masyarakat hanya merasakan guncangan lemah hingga sedang dan aktivitas normal seperti biasa.
Baca juga:
Gempa bumi Susulan dan korban jiwa
Menurut laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi Nias Barat magnitudo (M) 6.7 telah mengalami dua kali gempa bumi susulan (aftershock) yakni M 5.2 pada pukul 14.16 WIB dan M 5.3 pada pukul 16.16 WIB.
Berdasarkan laporan yang diterima Pusdalops BNPB per Jumat (14/5/2021) pukul 16.28 WIB, belum ada laporan kerusakan bangunan maupun jatuhnya korban jiwa dari rentetan gempabumi tersebut.
Dalam hal ini, menurut araditya, seluruh BPBD yang melaporkan adanya dampak gempabumi telah melakukan kaji cepat dan koordinasi bersama lintas instansi terkait.
BPBD juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada, tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, ia berharap masyarakat dapat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, memeriksa dan memastikan kembali bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah.
(awn)