PenaKu.ID – Sebuah insiden yang menegangkan hubungan diplomatik terjadi di perbatasan Thailand-Myanmar. Satu unit pesawat tanpa awak (UAV) atau drone milik militer Myanmar dilaporkan jatuh di wilayah kedaulatan Thailand.
Drone tersebut ditemukan di sebuah hutan terpencil di lereng gunung di distrik Tha Song Yang, provinsi Tak, yang berjarak sekitar 15 kilometer dari garis perbatasan. Insiden ini langsung memicu respons cepat dari pemerintah Thailand.
Pihak militer Thailand segera mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa maupun kerusakan properti akibat jatuhnya drone tersebut.
Investigasi awal menunjukkan bahwa UAV militer Myanmar itu sedang dalam misi penyerangan terhadap posisi kelompok pemberontak, namun kemudian kehilangan kendali dan melintasi perbatasan hingga akhirnya jatuh di wilayah Thailand.
Drone Militer Myanmar Jatuh di Hutan Terpencil, Tim Penjinak Bom Dikerahkan
Lokasi jatuhnya drone yang berada di area terpencil membuat proses evakuasi menjadi tantangan. Tim penjinak bom segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan prosedur pengamanan dan menetralkan hulu ledak yang kemungkinan masih aktif pada UAV tersebut.
Sebagai respons diplomatik atas pelanggaran wilayah udara ini, pemerintah Thailand secara resmi telah mengirimkan nota protes kepada pemerintah Myanmar.
Sumber militer menyebut drone yang jatuh adalah tipe yang sering digunakan untuk menyerang kelompok Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA).
Cermin Drone Militer Myanmar
Insiden ini menjadi bukti nyata meningkatnya penggunaan drone dalam konflik internal di Myanmar yang telah berlangsung selama empat tahun terakhir. Tidak hanya digunakan oleh militer, kelompok oposisi juga semakin mahir memanfaatkan teknologi ini.
Menurut laporan dari Armed Conflict Location & Event Data Project (ACLED), Myanmar kini menempati peringkat kedua di dunia, setelah Rusia dan Ukraina, dalam hal jumlah serangan menggunakan drone. Akses yang mudah, biaya yang efektif, dan kemampuan modifikasi yang sederhana menjadikan drone senjata pilihan dalam perang saudara di negara tersebut.**