Kesehatan

Dinkes Bandung Barat Vaksinasi Nakes IGD

×

Dinkes Bandung Barat Vaksinasi Nakes IGD

Sebarkan artikel ini
Dinkes Bandung Barat Vaksinasi Nakes IGD
Kepala Dinkes Bandung Barat, Eisenhower Sitanggang. (foto dok)

PenaKu.ID – Dinkes Bandung Barat (Dinas Kesehatan Kab Bandung Barat) mengutamakan vaksinasi ketiga atau vaksinasi booster bagi tenaga medis (nakes) yang bertugas di IGD dan ICU.

Hal tersebut lantaran jumlah vaksin yang diiterima Pemkab Bandung Barat belum mencukupi seluruh nakes.

Promo

Berdasarkan informasi dari Dinkes KBB, vaksinasi booster untuk nakes tersebut menggunakan vaksin Moderna yang diterima dari pemerintah pusat.

Saat ini, Pemkab Bandung Barat baru menerima sebanyak 420 vial vaksin Moderna yang diperuntukan bagi booster Nakes.

Kepala Dinkes Bandung Barat, Eisenhower Sitanggang mengatakan, jumlah nakes yang ada di KBB sekitar 3.900 orang. Sedangkan, vaksin Moderna yang diterima dari pemerintah pusat baru sebanyak 420 vial.

Oleh sebab itu, pihaknya akan memprioritaskan vaksinasi booster tersebut bagi nakes yang terjun langsung dalam menangani pasien COVID-19 seperti petugas IGD dan ICU.

“Vaksin Moderna belum mencukupi untuk nakes yang jumlahnya Nakes 3.900. Makanya kita bertahap. Diprioritaskan untuk petugas IGD dan ICU,” kata Eisen, Jum’at (20/8/2021).

Ia menjelaskan, vaksinasi booster tersebut telah dilakukan sejak sepekan yang lalu. Sementara untuk saat ini belum ditemukan nakes yang mengalami gejala Kejadian Ikutan PascaImunisasi (KIPI) setelah vaksinasi Moderna.

Dinkes Bandung Barat Tunggu Suplai

“Tak ada gejala parah. Hanya ringan seperti pegal dan ngantuk. Semoga lancar semua dan harapnya setelah dibooster nakes lebih siap dan minim yang terpapar,” jelasnya.

Ia pun berharap agar tenaga kesehatan (nakes) yang belum mendapat giliran suntik vaksin booster bisa bersabar. Saat ini, Dinkes Bandung Barat masih menunggu pasokan vaksin dari pemerintah pusat yang dilaksanakan secara bertahap.

Sedangkan untuk pelaksanaan vaksinasi booster bagi nakes KBB, tambah Eisen, dilaksanakan di puskesmas masing-masing atau rumah sakit termasuk di klinik dan bidang kesehatan swasta yang menjadi sasaran.

“Vaksinnya langsung didistribusikan ke puskesmas masing-masing, nanti ke jejaringnya itu klinik dan bidan swasta akan jadi sasaran vaksinasinya juga,” pungkasnya.

(CDR)