PenaRagam
Trending

Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Jawa Barat Panen Padi

gerakan panen padi

PenaKu.IDDinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Jawa Barat melakukan Gerakan Panen Padi di Sawah Balai Benih Padi dan Palawija (BBPP) Bojongpicung, Kabupaten Cianjur,Jawa Barat pada Sabtu (31/7/21).

Panen benih padi varietas invari 30 label putih di sawah seluas 2 ha dengan mengunakan mesin combine harvester tipe besar. Saat itu nampak hadir Kepala BBPP, Kepala UPTD Bapeltan, Kepala UPTD Mekanisasi Tanaman Pangan Dan Holtikultura Jawa Barat yang ada di Bojongpicung serta Forkopimcam Bojongpicung ikut menghadirinya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Jawa Barat Dadan Hidayat menjelaskan, panen benih padi varietas Invari 30 di sawah seluar 2 hektar itu merupakan program ungulan Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan ketahanan pangan di Jawa Barat.

Program Unggulan Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Jawa Barat

Padi benih varietas Invari 30 itu dinilai cukup baik dan unggul serta tahan berbagai hama wereng batang coklat dan tahan  penyakit. Selain itu pelaksanaan panennya dengan menggunakan mesin Combine Harvester.

“Itu pun sangat efektif, sebab ketika padi dipanen langsung masuk karung dengan keadaan bersih tanpa ada sampah dan bulir yang kosong, hingga mampu menghasilkan gabah kering pungut kurang lebih sekitar 7,9 ton per hektarnya,” ujar Dadan.

Dengan begitu, pihaknya mengharapkan kepada seluruh petani yang ada di Jawa Bara harus mampu menanam padi sesuai aturan.

“Ikuti pola tanam yang benar dan pilih benih padi unggul tahan hama dan penyakit, supaya hasilnya memuaskan,” ucapnya.

Kepla UPTD BBPP Cihea Bojongpicung Cianjur yang diwakili Kasubag TU, Wawan Hermawan (48) menambahkan, sawah milik Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Jawa Barat yang ada di Bojongpicung seluas 224 ha. Sedangkan yang dijadikan percontohan panen seluas 2 Ha.

“Panen benih padi yang barusan dipanen itu mampu menghasilkan gabah kering pungut kurang lebih seberat 7,3 ton per hektarnya. Hasil tersebut sama dengan hasil petani lokal seberat 9-10 ton per hektarnya, karena rata-rata petani lokal hasil panen gabahnya kurang diperhatikan, kondisi buah padinya masih banyak yang hijau, sampah padi dan buah padi yang tidak berisi tidak dibuang karena untuk dikonsumsi,” kata Wawan.

Sedangkan, menurutnya, benih padi label putih itu nantinya bukan untuk dikonsumsi melainkan untuk dijadikan benih dengan label ungu dan hasil panennya nanti siap konsumsi.

“Benih padi yang ditanam di sawah milik Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Jawa Barat itu tiap tahunnya mampu mengasilkan produksi yang meningkat,” pungkasnya.

(a_sam)

Related Articles

Back to top button