PenaKu.ID – US Dollar Index (DXY) tampil dominan pada perdagangan Jumat, mencatat penguatan sekitar 0,40% pada saat penulisan.
Indeks ini mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang utama global, dan reli ini didorong oleh sentimen positif pasar ekuitas AS setelah pernyataan Presiden Donald Trump bahwa Amerika Serikat sedang berkomunikasi dengan Cina.
Namun, komentar berlawanan dari Beijing mengenai status negosiasi tarif menimbulkan ketidakpastian, sehingga pelaku pasar masih terbagi dalam memproyeksikan arah DXY ke depan.
Faktor-faktor US Dollar Index
Beberapa faktor utama mempengaruhi pergerakan DXY:
Pernyataan Pejabat terkait Tarif: Sumber Bloomberg melaporkan bahwa Cina mempertimbangkan untuk menangguhkan tarif 125% pada beberapa impor AS, termasuk peralatan medis, etana, dan sewa pesawat.
Namun, Kementerian Luar Negeri Cina membantah adanya negosiasi tarif saat ini.
Jangka Waktu Blackout Fed: Menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 7 Mei, The Fed memasuki periode blackout, sehingga data makro seperti indeks University of Michigan Consumer Sentiment akhir April menjadi sorotan utama.
Sentimen konsumen AS yang mengecewakan bisa menekan DXY apabila ekspektasi inflasi terbentuk lebih rendah.
Analisis Level Teknikal US Dollar Index
Secara teknikal, DXY menghadapi beberapa titik penting:
Resistance Pertama (99,58): Area di mana terjadi false break pada Rabu dan Kamis. Penembusan di atas level ini membuka target selanjutnya di 100,22, yang pernah menjadi support pada September 2024.
Jika DXY menutup di atas 100,00 secara konsisten, sinyal bullish kuat mengarahkan pada 101,90.
Support Kritis (97,73): Level ini bisa diuji kembali jika muncul berita bearish. Di bawahnya, support tipis berada di 96,94, sebelum mencapai low baru di 95,25 dan 94,56, level terendah sejak 2022.
Secara keseluruhan, DXY berpotensi melanjutkan penguatan jika kabar positif negosiasi dagang menyeruak. Namun, risiko besar datang dari potensi perdamaian Rusia-Ukraina yang akan memperkuat Euro (EUR) dan menekan DXY.
Pelaku pasar perlu memantau berita politik dan data ekonomi utama untuk mengambil posisi yang tepat.**