Tutup
PenaSosial

Desa Nagrak Akan Bermitra dengan Yagasu Jaga Lingkungan

×

Desa Nagrak Akan Bermitra dengan Yagasu Jaga Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Desa Nagrak Akan Bermitra dengan Jagasu Jaga Lingkungan
Kepala Desa Nagrak Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung Jawa Barat, H. Ujang

PenaKu.IDDesa Nagrak di Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung Jawa Barat dikabarkan akan melakukan kerja sama dengan Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) untuk melakukan penghijauan.

Kepala Desa Nagrak Kecamatan Pacet H. Ujang mengatakan pihaknya mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Desa RI untuk melakukan kerja sama dengan Yagasu.

Yagasu merupakan lembaga internasional yang concern dalam pelestarian lingkungan dan menjaga lahan kritis, di antaranya melestarikan populasi gajah Sumatera, dan sukses menghijaukan kembali area hutan mangrove di berbagai muara sungai dan pantai.

“Adalah sebuah kehormatan bagi kami karena Jagasu jauh-jauh dari Sumatera mau bergabung dengan kami untuk menghijaukan kembali lahan di wilayah Kabupaten Bandung, khususnya di Desa Nagrak. Lokasi lahan penghijauan berada di tanah carik milik desa, berdampingan dengan lokasi perternakan terpadu yang kami bangun beberapa waktu lalu,” kata Ujang saat dijumpai di kantor desa, Senin (12/09/22).

Lahan yang disiapkan untuk diedukasi bagi tanaman keras terdiri dari kopi, mahoni, buah buahan yang nantinya dipersiapkan untuk kontrak selama 20 tahun ke depan.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan tolok ukur Indonesia di masa yang akan datang dalam mereboisasi lahan kurang produktif menjadi lahan produktif dengan menyumbang cadangan oksigen dunia.

Oksigen Indonesia seperti kita tahu memiliki kualitas yang baik karena berada di wilayah tropis dengan iklim sedang dan curah hujan yang memadai.

Desa Nagrak Siapkan Lahan 8 Hektare

Jagasu seperti halnya Tree for Trees, bekerjasama dengan Perancis dalam pelestarian hutan. Dengan dipilihnya Desa Nagrak Kecamatan Pacet untuk memulai program penghijauan bagi lahan kurang produktif, diharapkan bisa meningkatkan kualitas oksigen dunia, mengingat saat ini industri berkembang begitu pesat dan lahan hutan semakin menipis, kualitas oksigen menjadi berkurang.

“Adanya kerja sama dengan Jagasu ini juga akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Kopi bisa dipanen dalam jangka 3 tahun, begitupun dengan tanaman keras lainnya. Selama menunggu masa panen, maka dilakukan tumpang sari agar bisa membantu kehidupan para petani. Peningkatan ekonomi di lahan penghijauan dinilai penting selain tentu saja untuk mengajak masyarakat dalam melestarikan hutan,” sambung dia.

Luas lahan di Desa Nagrak yang dicanangkan sekitar 8 hektar, adapun untuk program penghijauan ini dialokasikan sekitar 3 hektar. Berdampingan dengan peternakan terpadu maka masyarakat bisa saling menjaga wilayah hutan dan peternakan.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *