Tekno

Dampak Tarif JPY 100 Miliar Sony dan Kenaikan Harga PS5

Dampak Tarif JPY 100 Miliar Sony dan Kenaikan Harga PS5
Dampak Tarif JPY 100 Miliar Sony dan Kenaikan Harga PS5/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Sony baru saja mengumumkan potensi biaya tambahan sebesar JPY 100 miliar (sekitar USD 680 juta) akibat tarif impor yang akan diberlakukan hingga tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2026.

Lin Tao, selaku Chief Financial Officer (CFO) Sony, menyatakan bahwa perusahaan tengah mempertimbangkan beberapa opsi untuk mengatasi beban biaya ini, antara lain memindahkan lini produksi ke Amerika Serikat atau meningkatkan harga jual produk kepada konsumen.

Promo

Keputusan ini diperkirakan akan memengaruhi harga PlayStation 5 (PS5) di berbagai wilayah, termasuk Indonesia, mengingat mayoritas produksi hardware PS5 masih dilakukan di China—lokasi yang saat ini dikenakan tarif 30% oleh pemerintah AS.

Di tengah artikel ini, kita akan membahas dua aspek utama: langkah strategis Sony untuk meredam dampak tarif, serta sejauh mana kenaikan harga PS5 akan terasa oleh para gamer di Tanah Air.

Strategi Sony PS5 Menghadapi Beban Tarif dan Potensi Relokasi Produksi

Sony telah mengonfirmasi kenaikan harga PS5 di beberapa pasar seperti Inggris, Eropa, Australia, dan Selandia Baru.

Jika kebijakan serupa diterapkan di AS, maka konsumen di Indonesia pun kemungkinan akan merasakan dampaknya melalui distributor resmi.

Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan Sony adalah memindahkan sebagian lini produksi PS5 ke Amerika Serikat.

Menurut CEO Sony, Hiroki Totoki, langkah tersebut dapat menjadi “strategi efisien” untuk mengurangi beban tarif sekaligus meningkatkan kecepatan pengiriman produk ke pasar lokal AS.

Namun, relokasi produksi juga memerlukan investasi besar dan waktu yang tidak singkat, sehingga efek jangka pendek masih akan terasa di harga konsol.

Meski PS5 menjadi yang paling terpengaruh, kemungkinan Sony akan meninjau harga produk elektronik lainnya—seperti televisi dan perangkat audio—untuk menambahkan margin guna menutupi biaya tarif.

Dengan demikian, meski Sony tidak secara eksplisit menyebutkan PS5, semua lini bisnis yang diproduksi di China harus bersiap menanggung beban harga lebih tinggi.

Implikasi Kenaikan Harga PS5 bagi Penggemar Game di Indonesia

Dari data terbaru, Sony mencatat pengiriman 18,5 juta unit PS5 pada tahun fiskal terakhir, angka ini mengalami penurunan sebesar 11% dibanding periode 12 bulan sebelumnya.

Total lifetime shipments mencapai 77,7 juta unit hingga saat ini. Bagi konsumen di Indonesia, kenaikan harga tentu akan membuat potensi pembelian PS5 menjadi lebih mahal, mengingat pajak impor dan ongkos kirim juga ikut meningkat.

Sebagai gambaran, jika harga PS5 standar di Amerika Serikat naik sebesar USD 50-100 per unit, maka harga jual resmi di Indonesia bisa melambung hingga Rp 9-10 juta untuk varian dasar.

Selain itu, pembatasan pasokan akibat perpindahan produksi dapat menyebabkan stok PS5 di pasar domestik lebih terbatas, sehingga harga pasar gelap (grey market) bisa melonjak signifikan.

Bagi para gamer yang sudah merencanakan untuk membeli PS5 dalam waktu dekat, sebaiknya mempertimbangkan dua opsi: membeli sebelum kenaikan harga resmi berlaku atau mencari paket bundling dengan game dan aksesori yang menawarkan nilai lebih.**

Exit mobile version