PenaPeristiwa
Trending

Cerita Warga Cianjur saat Pergeseran Tanah Terjadi

PenaKu.ID – Dampak dari adanya pergeseran tanah dan longsor di Kampung Pasirtelu RT 03/13 Desa Cihea Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur Jawa Barat, 2 bangunan rumah nyaris ambruk, 9 rumah rusak ringan, 1 bangunan langgar pondasinya terkikis dan tiang listrik beton milik PLN nyaris tumbang hingga aliran listrik pun sehari semalam mati.

Aparata setempat dari BPD Kabupaten Cianjur, Forkompincam Haurwangi, bhabinkamtibmas, babinsa, Pemerintah Desa Cihea, Retana,  pihak PLN yang didampingi  Ketua RT/RW langsung turun ke lokasi kejadian guna melakukan identifikasi.

Salah seorang warga yang rumahnya mengalami rusak berat Mamat (42) menerangkan, ketika terjadinya pergeseran tanah pada Senin (24/05/23) sekira pukul 19.00 WIB, ia sedang duduk di teras depan rumahnya seketika terasa ada gempa dan teras depan rumah cembung hingga kramiknya ambrol.

Mamat Sontak menjerit sambil takbir dan juga minta tolong pada saudaranya yang rumahnya tak jauh dari rumah dia, ternyata saudaranya dan tetangga lainnya pun merasakan hal yang sama. Setelah dilihat rupanya ada pergeseran tanah dan longsor di beberapa titik lokasi yang tak jauh di rumahnya.

“Saya merasa kaget juga syok ketika terjadinya pergeseran tanah dan longsor, karena selain rumah rusak juga aliran listrik mati. Sekarang aliran listrik sudah hidup lagi dan langgar terpaksa dibongkar karena takut ambruk karena pondasinya separo abis terkikis,” ujar Mamat kepada awak media, Selasa (25/04/23).

Pihaknya masih menunggu petunjuk dari pihak pemerintah, bila disuruh pindah/evakuasi maka seluruh warga terdampak akan evakuasi dan bila dikatakan aman maka akan tetap tinggal di rumahnya maing-masing.

“Kami juga bingung kalau disuruh evakuasi maka akan evakuasi dan bila dikatakan aman maka akan menetap tinggal di rumahnya masing – masing,” ucapnya.

Pergeseran Tanah Tak Signifikan

Sementara itu, Pusdalop BPBD Kabupaten Cianjur Muhammad Wahyudin Soleh menambahkan, hasil assesmen di lokasi kejadian pihaknya telah menemukan retakan-retakan tanah akibat pergerakan tanah yang mengakibatkan 7 rumah permanen mengalami kerusakan sedangkan untuk rumah panggung tidak ada kerusakan.

Ia mengungkapkan pergeseran tanah tersebut tidak terlalu signifikan hingga warga setempat masih bisa tinggal di rumahnya masing –masing, namun bila terjadi hujan lebat cukup lama minimal 2-3 jam harus lebih waspada.

“Kami telah melaksankan assesmen di tempat kejadian pergeseran tanah dan longsor adanya rekatkan tanah tidak tidak terlalu signifikan, untuk sementara warga masih bisa tidak evakuasi tapi bila hujan turun lebat  juga waktunya cukup lama maka harap waspada dan segera ngungsi pada rumah warga yang dianggap aman evakuasi ke pondok pesantren yang tak jauh dari tempat kejadian,” pungkasnya.

***

Related Articles

Back to top button