PenaKu.ID – Batik merupakan salah satu bentuk karya seni kuno adiluhung. Kata batik sendiri berasal dari bahasa Jawa. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan malam (lilin) yang diaplikaskan ke atas kain sehingga menahan masuknya pewarna (dye) atau dalam bahasa Inggris “wav resist dyeing”.
Asal muasal batik sendiri belum jelas masih misteri dan masih diperdebatkan meskipun kata batik sendiri berasal dari bahasa Jawa.
Pada tahun 1516 ditemukan catatan-catatan yang tertulis di dalamnya mengenai ekspor batik dari Jawa ke Malabar, lalu disusul ditemukan catatan pula pada tahun 1518. Di dalam catatan tersebut tertulis mengenai kain-kain diwarnai indah yang disebut tulis (bahasa Jawa) yang dalam bahasa Indonesia pun berarti tulis.
Pada zaman dahulu batik hanya digunakan oleh para Bangsawan, dan orang-orang di sekitar keraton. Namun, pada saat ini batik sudah banyak yang menggunakan baik dalam negri maupun luar negri.
Sejarah batik memang dominan di pulau Jawa, batik Jawa terkenal sangat interface yang berarti memiliki kerumitan tinggi dalam hal motif dan pewarnaan.
Batik Jawa sangat terkenal akan motifnya. Batik-batik Jawa memiliki motif yang kental akan filosofi hidup.
Kreativitas pada seni batik tidak hanya berkutat pada budaya lokal atau budaya Jawa saja, melainkan bertemu atau bersentuhan dengan budaya luar seiring dengan terjalinnya hubungan perdagangan dengan negara lain.
Batik merupakan hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia saat ini. Batik sendiri merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang cukup unik.
Secara etimologi batik merupakan rangkaian dari kata ngembat dan tik, yang artinya melempar berkali-kali dan titik. Namun, adapula yang mengatakan bahwa batik berasal dari kata Amba yang artinya lebar, maksudnya kain yang lebar dan kata titik.
Baca juga:
Jadi, bisa disimpulkan bahwa batik adalah titik-titik yang digambar pada media kain yang lebar sedemikian sehingga menghasilkan pola-pola yang indah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, batik memiliki arti kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menulis atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengen cara tertentu.
Ada 3 cara dalam proses pembuatan batik. Yang pertama yaitu batik yang proses pembuatanya dengan cara ditulis langsung secara manual dengan menggunakan tangan dengan alat bantu bernama “canting” untuk menerakan malam pada kain. Proses pembuatan batik ini tidak mudah, karena seseorang yang membuatnya harus memiliki kesabaran dan ketelitian yang tinggi. Motif yang nantinya akan dihasilkan tidak akan bisa sama persis dengan kain batik yang lainnya, karena kerumitannya inilah harga batik tulis sangat tinggi atau mahal.
Lalu ada batik cap, batik ini dibuat dengan cara dicap atau semacam stampel. Alat ini berfungsi menggantikan canting, sehingga mempersingkat waktu, namun tentu saja harganya tidak akan semahal batik tulis, Karena bagi ini dinilai kurang memiliki seni.
Yang terakhir ada batik lukis, batik ini dibuat dengan melukis motif menggunakan malam pada kain putih, pembuatanya pun tidak terpaku pada motif batik, namun sesuai keinginan pelukis-nya. Batik ini juga mempunyai harga yang cukup mahal, karena tergolong ekslusif dan dalam jumlah terbatas.
Saat ini batik sudah cukup banyak dipakai oleh masyarakat umum, tidak lagi hanya dipakai oleh orang-orang keraton atau kerajaan. Karena batik sudah mudah didapat di mana pun.
*Kontributor: LF
**Penulis: Layla Fatimah
***Redaktur: Dewi Apriatin