Penaku.ID – Banjir merendam dua kecamatan di Kota Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (11/1) pukul 23.30 WIB dengan tinggi muka air 100 sampai 150 sentimeter.
Dua kecamatan tersebut, Kecamatan Lubuak Sikarah dengan lima kelurahan terdampak yakni Kelurahan Kampai Tabu Karambil, IX Suku, Sinapa, Aro IV Kosong dan Tanah Garam.
Selanjutnya Kecamatan Tanjung Harapan dengan tiga kelurahan terdampak, Kelurahan Nan Balimo, Tanjung Paku dan Koto Panjang.
Berdasarkan data per 12 Januari 2021 pukul 17.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok mencatat 9.796 unit rumah terdampak dan masyarakat yang mengungsi masih dalam proses pendataan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Solok melakukan kaji cepat dan bersama dengan TNI – POLRI, Tagana, PMI serta instansi terkait lainnya melakukan evakuasi korban dan berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat dalam percepatan penanganan bencana yang terjadi.
Menurut pantauan Pusat Pengendali Operasi BNPB, banjir mulai berangsur surut dengan tinggi muka air 25 hingga 50 sentimeter.
“Saat ini tim gabungan bergotong royong dalam melakukan pembersihan lumpur pascabanjir,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, dalam situs resmi BNPB.
BPBD Kota Solok juga mendata sejumlah kebutuhan mendesak yang dibutuhkan masyarakat terdampak seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan.
Berdasarkan pantauan BMKG, Sumatera Barat berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Dilihat dari InaRISK, Kota Solok merupakan salah satu kawasan yang memiliki resiko banjir dengan kategori sedang – tinggi dengan dua kecamatan yang memiliki potensi bahaya banjir.
Dua Sungai meluap timbulkan banjir di kabupaten tabalong
Sementara itu, Dua sungai di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, meluap akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa (12/1) pukul 06.00 WITA yang menyebabkan banjir melanda Kecamatan Haruai. Dua sungai tersebut antara lain Sungai Uwi dan Sungai Tabalong.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong mencatat dua desa yang terdampak banjir, yakni Desa Halong dan Desa Nawin.
Disamping itu, BPBD Kabupaten Tabalong memonitor tinggi muka air banjir ± 40 sampai 100 sentimeter. Sebanyak 92 unit rumah atau 180 jiwa terdampak banjir tersebut.
Sementara itu, informasi terkini pada pukul 18.00 WIB, cuaca terpantau mendung dan banjir berangsur surut dengan tinggi muka air ± 20 sentimeter. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Tabalong melakukan kaji cepat dengan terus berkoordinasi dengan instansi terkait.
Berdasarkan analisa melalui InaRISK, wilayah Kabupaten Tabalong merupakan salah satu kawasan yang memiliki risiko banjir dengan kategori sedang sampai tinggi.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, khususnya di tengah puncak musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).(p)