PenaKu.ID – Asep Taupik Hidayat (17) didatangi petugas medis dari RSUD Kabupaten Cianjur bersama Pengurus Yayasan Rumah Pulih Jiwa (YRPJ) Ciranjang untuk memeriksa luka terbakar tangan Asep, Minggu (19/9/21).
Asep Taupik Hidayat anak kedua Dedah (59) warga Kampung Pasir Awitali Desa Cibiuk Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur Jawa Barat diketahui mengalami insiden tersungkur pada bakaran sampah lima bulan silam.
Namun, hingga kini tangan Asep Taupik Hidayat belum seutuhnya pulih, melainkan semakin mengkhawatirkan.
Sebelumnya Asep sudah mendapatkan perawatan medis di RSUD Kabupaten Cianjur sebanyak dua kali.
Relawan kemanusiaan yang juga salah seorang perawat di RSUD Cianjur Nurhajar yang akrab disapa Iyong (37) menjelaskan, setalah dirinya mendengar kabar dari Rukman dan Verawati yang merupakan pengurus YRPJ Ciranjang, dirinya bergegas melihat kondisi Asep.
Setelah tiba di Rumah Asep, lanjut Iyong, dirinya langsung membuka perban yang membalut tangan Asep. Memeriksa kondisi tangan Asep yang pernah melepuh pascaindsiden tersungkur ke dalam api.
Iyong mengatakan kondisi tangan Asep Taupik Hidayat makin kritis, mungin bisa disebabkan karena tidak adanya perawatan intensif dari ahli medis. Selama ini Asep dirawat hanya mengandalkan ibunda tercinta yang juga diketahui tengah mengalami kesahitan.
“Membuka borok di kedua tangan Asep, dibersihkan, diobati dan ditutup dengan perban dan diberii minum obat,” kata Iyong.
Asep Taupik Hidayat Butuh Perawatan Intens
Iyong berjanji bakal membantu memberikan perawatan yang maksimal terhadap Asep secara rutin 2 hari sekali. Itu dilakukan agar luka di kedua tangan Asep lekas sembuh.
Keluarga Asep memang tergolong keluarga kurang mampu. Terpantau rumah yang dihuni Asep juga boleh dibilang sudah tak layak dihuni karena sudah reyot.
Melihat kondisi itu, Iyong juga berucap bakal membantu renovasi rumah keluarga Asep semampunya jika kedua tangan Asep sudah bisa diobati dan kembali sembuh.
“Seandainya umur panjang dan ada rejeki, setelah Asep sembuh akan diteruskan merenovasi rumahnya supaya menjadi layak huni,” ujarnya.
Sementara itu, Ibuda Asep Taupik, Dedah (59), mengatakan hampir tak bisa berkata apa pun saat para relawan tersebut mendatangi rumahnya untuk membantu kesembuhan tangan anaknya. Rasa syukur dan haru menyelimuti persaan Dedah kala itu.
“Terima kasih pada Ibu Nurhajar, Pak Rukman dan Ibu Verawati yang telah datang membantu merawat Asep, dan juga sudah memberi kami paket sembako dan memberi uang. Semoga tenaga, pikiran, harta dan kepeduliannya terhadap asep semoga Allah SWT membalasnya dengan berlipat pahala,” ucap Dedah.
***