Bandung, LabakiNews.id –
Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum fokus meningkatkan kualitas layanan publik, informasi, dan akses pengaduan masyarakat desa, dengan meluncurkan program Sapa Warga.
Sapa Warga merupakan salah satu program pendukung Desa Digital untuk memangkas gap komunikasi masyarakat desa dengan Pemdaprov Jabar. Nantinya, ketua Rukun Warga (RW) sebagai penanggungjawab diberi gawai yang dilengkapi aplikasi Sapa Warga supaya dapat berkomunikasi secara virtual dengan Gubernur Jabar maupun Bupati/Walikotanya. Ketua RW pun bisa memberikan laporan terkait potensi wilayahnya maupun membuat pengaduan.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPM-Desa) Dedi Supandi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jawa Barat terkait spesifikasi gawai untuk Sapa Warga, mulai dari dapur pacu sampai ukuran layar.
Dedi juga menyatakan, Sapa Warga mempunyai tiga fungsi utama, yakni layanan publik, informasi, dan pengaduan. Menurutnya, dengan Sapa Warga, Pemdaprov Jawa Barat dapat memonitor perkembangan desa dengan mudah.
“Kita berharap menghilangkan akses sekat informasi antara desa dengan pemerintahannya. Kita berharap dengan Sapa Warga, posisi desa pun mampu mengakses dan mempopulerkan potensi mereka tanpa sekat,” ucap Dedi.
Dedi memastikan, Sapa Warga merupakan salah satu program yang dapat meningkatkan kualitas layanan publik masyarakat desa, seperti E-Samsat yang memudahkan masyarakat desa dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
“Ada informasi yang dianggap penting. Di dalam Sapa Warga berisi nomor Kepolisian, Rumah Sakit, Pemadam Kebakaran. Ada juga tentang penangan stunting. Ada juga pengaduan, yang terhubung dengan Jabar Quick Response,” katanya.
“Semoga bisa dilakukan segera. Kalau dihitung-hitung itu, sudah ada kurang lebih sekira 1.300 desa yang sudah melakukan pencairan bantuan dan membelikan smartphone,” lanjutnya.
Target tahun ini, kata Dedi, 52.193 RW di seluruh desa se-Jabar sudah memiliki gawai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Barat Setiaji mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah tahap terkait aplikasi Sapa Warga. Mulai dengan melakukan pelatihan, sosialisasi, dan menyempurkan aplikasi.
“Aplikasinya sudah dicoba di beberapa RW supaya mendapatkan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemudian, sekarang ada pelatihan di 136 titik di kabupaten/kota, kami sudah kumpulkan kabupaten 19 yang akan mendapatkan smartphone dan instalasi Sapa Warga,” katanya.
Setiaji menyatakan, tahapan-tahapan yang dilakukan Diskominfo Jabar bertujuan agar aplikasi Sapa Warga beroperasi dengan sempurna dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terkait arus informasi dan pelayanan publik.
“Kita akan mencoba kembali uji coba aplikasi Sapa Warga di dua kota/kabupaten agar permasalahan yang ada di aplikasi dapat lebih clear,” ucapnya.
( tds/nrl )