PenaKesehatan
Trending

Anak Perempuan Kelas 5 SD di Cimahi Bakal Vaksinasi HPV

Imunisasi diberikan untuk mencegah anak perempuan remaja terserang kanker serviksImunisasi diberikan untuk mencegah anak perempuan remaja terserang kanker serviks

PenaKu.ID – Pemkot Cimahi memastikan sebanyak 4.311 anak perempuan kelas 5 sekolah dasar (SD) di Kota Cimahi bakal mendapatkan vaksinasi human papillomavirus (HPV) gratis demi mencegah kanker serviks.

Imunisasi diberikan untuk mencegah anak perempuan remaja terserang kanker serviks itu mulai dilaksanakan bulan ini. Selain imunisasi HPV terhadap anak perempuan, juga akan dilaksanakan rotavirus dengan sasaran 729 bayi usia 2 bulan.

“Sasarannya itu 4.311 anak kelas 5 SD untuk vaksin HPV dan 729 vaksin rotavirusnya,” kaya Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan pada Rabu (2/8/2023).

Dikdik mengatakan, imunisasi HVP terhadap anak sangat penting untuk mencegah anak dari penyakit berbahaya itu. Sebab menurut dia, ada dua penyakit penyebab tertinggi kematian di Indonesia. Pertama adalah penyakit jantung, yang kedua penyakit kanker.

“Kanker ini kan macam-macam ya, ada kanker hati dan sebagainya, yang sering kali menimpa perempuam adalah kanker serviks, dan HPV ini adalah sebuah virus yang hidup di mulut rahim,” ujar Dikdik.

Anak Perempuan Terhindar Kanker Serviks

Dirinya menjelaskan, vaksin HVP bisa bisa memberikan semacam kekebalan tubuh pada anak-anak sehingga bisa menimimalisir terkena penyakit kanker serviks. Vaksin tersebut akam diberikan dalam dua tahapan denhan rentan waktu satu tahun

“Karena virus ini tidak ada obatnya, yang bisa kita lakukan adalah bagaimana kita memperkuat kekebalan tubuh kita, dan cara memperkuat kekebalan tubuh kita adalah melalui imunisasi,” jelas Dikdik.

Diakuinya potensi adanya penolakan dari orangtua untuk imunisasi anaknya memang ada. Namun pihaknya akan terus melakukan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksin ini sangat penting dan tidak berbahaya.

“Saya kira itu dinamika ya, tapi Insya Allah nanti ada tim yang memberikan sosialisasi dan edukasi, mudah-mudahan ada kesepahaman bahwa itu adalah sesuatu yang bermanfaat,” imbuh Dikdik.

***

Related Articles

Back to top button