PenaKu.ID – Walikota Cimahi Ngatiyana mengunjungi dua rumah warga yang rusak terdampak bencana banjir di Kampung Torobosan RT 04 RW 12 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi Jawa Barat pada Rabu (05/10/22).
Dalam kunjungannya itu, Walikota Cimahi didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Fithriandy Kurniawan, Camat Cimahi Utara, dan Lurah Cipageran melihat rumah Yusuf dan Rahmat.
Hujan deras yang mengguyur Kota Cimahi pada Selasa kemarin membuat air meluap di daearah Cimindi, Cigugur tengah, melong, Cibabat dan Cipageran.
Walikota Cimahi menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang dialami oleh keluarga korban banjir atas musibah yang menimpa tempat tinggal Yusuf dan Rahmat.
Untuk meringankan beban korban banjir, Ngatiyana menyerahkan bantuan logistik dari BPBD, berupa selimut, peraalatan mandi, mie instan, alat kebersihan, tenda gulung, matras. peralatan dapur, pembersih lantai, dan natura (bahan makan).
BPBD Kota Cimahi pun telah melakukan assessment kaji cepat di lokasi kejadian, lalu berkoordinasi dengan Kampung Siaga Bencana (KSB) Cipageran, Tim Reaksi Cepat (TRC), Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Cimahi, serta RT dan RW setempat untuk dilakukan evakuasi korban banjir.
Ngatiyana Minta Warga Waspada
Untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Cimahi, Ngatiyana menyatakan pihaknya tengah melakukan perbaikan drainase di beberapa lokasi yang debit airnya cukup tinggi, seperti di Jalan Cihanjuang.
Terkait embung atau kolam retensi di Pasir Kaliki, Ngatiyana mengaku kolam tersebut belum berfungsi secara optimal karena kolam retensi pengerjaannya masih belum selesai.
“Kolam retensi Pasir Kaliki insya Allah akan selesai di tahun 2023, untuk saat ini upaya untuk mengatasi banjir dilakukan dengan memperbaiki drainase dan saluran-saluran air,” kata Ngatiyana.
Ngatiyana juga meminta warga Kota Cimahi untuk tetap waspada, terutama di musim hujan karena intensitas hujan yang cukup tinggi dan beresiko untuk menimbulkan bencana alam hidrologi.
“Tetap hati-hati dan waspada terutama di musim yang ekstrim ini, dengan curah hujan yang tinggi berpotensi menimbulkan banjir atau tanah longsor, rumah roboh dapat terjadi bila kita tidak berhati-hati,” ujarnya.
***