Tutup
PenaPemerintahan

Program Bandung Tanginas Sabet Juara 1

×

Program Bandung Tanginas Sabet Juara 1

Sebarkan artikel ini
Program Bandung Tanginas Sabet Juara 1
plt walikota bandung yana mulyana (ketiga kiri) menerima penghargaan dari gubernur jawa barat ridwan kamil.

PenaKu.IDProgram Bandung Tanginas (Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat) Pemerintah Kota Bandung berhasil merebut penghargaan juara kesatu dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Rabu (30/02/22).

Program Bandung Tanginas dipandang telah sukses menekan angka stunting di Kota Bandung. Bandung Tanginas merupakan program edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah stunting.

Program Bandung Tanginas meraih gelar juara 1 kategori Kota untuk Inovasi Terbaik. Penyerahan penghargaan ini dilaksanakan bersamaan dengan acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Hotel Trans Luxury Bandung.

Atas prestasi tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, demi mendukung program Bandung Tanginas ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah melantik 151 penyuluh untuk setiap kelurahan.

“Alhamdulillah kita dapat penghargaan juara 1 kota inovasi terbaik melalui program Bandung Tanginas. Kemarin juga kita sudah melantik 151 penyuluh penggerak bangga kencana kelurahan (PBKK) untuk disebar ke 30 kecamatan Kota Bandung,” ucap Yana.

Yana mengakui, jika persentase stunting saat ini di Kota Bandung kembali tinggi sejak covid-19 melonjak.

“Tahun 2021, angka stunting Kota Bandung yaitu 8,93 persen. Padahal di tahun sebelumnya, sempat turun hingga 6 persen lebih,” ujarnya.

Gubernur Apresiasi Program Bandung Tanginas

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menekankan beberapa aspek penting. Salah satunya mengenai stunting.

“Kita juga masih ada masalah di stunting. Saya titip kepada kepala daerah kota dan kabupaten untuk sama-sama menekan angka stunting. Saat ini angka stunting di Jawa Barat mencapai 24,5 persen,” ujar Ridwan.

Menurutnya, jika dalam sampai 2045 stunting belum juga bisa ditekan, maka Indonesia tidak bisa menjadi negara adidaya.

“Indonesia tidak bisa menjadi negara adidaya kalau angka stunting kita masih tinggi. Sebab, di tahun 2045, sebanyak 75 persen warga Indonesia berusia di bawah 40 tahun. Ini bonus demografi yang besar, jika tidak bisa kita manfaatkan malah akan menjadi beban negara,” ungkapnya.

Pada musrenbang kali ini, Pemprov Jabar juga memberikan penghargaan kepada beberapa kota dan kabupaten. Penghargaan ini merupakan penilaian bagi kota dan kabupaten yang telah berhasil mengembangkan daerahnya melalui program inovasi terbaik.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *