PenaKu.ID – Polemik Arimbi dan Primajasa berakhir dengan sebuah kesepakatan bersama dalam melakukan waktu pengeteman yang telah ditentukan oleh Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bandung Jawa Barat.
Polemik Arimbi dan Primajasa dipicu lantaran adanya persaingan bisnis anatarjasa transportasi bus.
Namun, dapat diperkirakan polemik Arimbi dan Primajasa dapat berkahir dengan sebuah perjanjian. Sebelumnya masalah ini sempat dibawa ke ruang mediasi antara Primajasa dan Arimbi yang di tengahi oleh Kepala Terminal Leuwipanjang, Asep Hidayat, pada Senin (13/03/22).
“Itu memang ada permintaan sedikit dari Primajasa mengenai mekanisme cara pengeteman kendaraan,” ujar Asep Hidayat kepada PenaKu.ID, Kamis kemarin (17/03/22).
Asep menyebutkan pihaknya sudah memanggil kedua belah pihak antara pemilik perusahaan yang sudah melahirkan sebuah keputusan yang disepakati bersama.
“Kemarin Pak Amir Mahmud dari Primajasa dan Pak Bambang Sugiarto dari Arimbi sudah kita pertemukan,” sambung Asep.
Dalam pertemuan yang dinilai alot tersebut, Asep mengatakan pihak Primajasa pada awalnya mengajukan durasi 5 menit untuk satu kali pengeteman bus di Terminal Leuwipanjang untuk jurusan Kalideres, sementara dari pihak Arimbi sendiri mengajukan 15 menit.
“Sehingga saya putuskan 10 menit. Sebetulya itu agak kurang tetapi kenapa kita tidak coba. Itu juga tidak baku bilamana kedua belah piha minta dievaluasi kembali ya kita lakukan,” ujar Asep.
Asep meminta dalam pelaksanaanya di lapangan dapat secara konsisten dijalani bersama agar tercipta kondusifitas.
“10 menit Primajasa 10 menit Arimbi dan tidak boleh menjual tiket di luar terminal, semua penumpang naik di terminal,” pintanya.
Polemik Arimbi dan Primajasa Dipantau
Di samping itu, Asep juga menyebutkan sudah menyiapkan satu petugas untuk memonitoring pelaksanaan tersebut agar dikemudian hari tidak terjadi lagi gesekan, dan aturan yang sudah disepakati bersama dapat berjalan tertib.
“Nanti kami ada petugas satu untuk memantau dan calling,” tandas Asep.
Terkait sistem tersebut, Asep berharap kepada pihak Kementerian Perhubungan agar Terminal Leuwipanjang segera diturunkan sistem yang mendukung bagi pelaksanaan e-tiket seperti yang sudah dilakukan di Terminal Garut dan Cirebon.
“Saya minta dukungan kepada pengusaha bus untuk mendorong pemerintah supaya di terminal lewipanjang di pasang sistem e-tiket ini. Nanti ada jadwal boardig pasnya, tiketingya. Nanti ada sistem penjadwalan, jam sekian,” kata dia.
Jika merujuk pada aturan yang baku, Asep menuturkan bahwa untuk penjadwalan pengeteman bus tersebut adalah 5 menit. “Kemarin saya tawarkan kalau tidak ada titik temu saya ambil alih pake aturan pemerintah,” tutup dia.
Seperti diketahui, jadwal untuk jurusan Kalideres dari Terminal Leuwipanajang dibuka dari Pukul 05.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Jika dibagi waktu untuk setiap unit bus jurusan tersebut, maka akan ketemu di durasi waktu 15 menit dalam satu pengeteman. Karena, diinformasikan bahwa bus untuk jurusan Kalideres hingaa saat ini ada sebanyak 62 unit bus.
***