Tutup
PenaOpini

Bentengi Anak dengan Agama di Era Digital

×

Bentengi Anak dengan Agama di Era Digital

Sebarkan artikel ini
Bentengi Anak dengan Agama di Era Digital
Sri Mulyani Awaliyah

Opini : Sri Mulyani Awaliyah (tenaga pengajar di Kab Bandung)

PenaKu.ID – Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada pola pengasuhan Tim Penggerak  Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bandung menggelar pertemuan orientasi pola asuh anak remaja dan lansia.

Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna mengatakan di beberapa media bahwa pola asuh anak dan remaja yang benar serta sesuai harus dibina sejak dini.

Di era digital ini mendidik anak tidak hanya menjadi tugas orangtua tetapi harus menjadi tugas bersama.

Di era digital seperti sekarang ini yang sekularismenya sudah mengakar menjadi batu sandungan jika menginginkan generasi yang berakhlak baik.

Harus diakui sistem pendidikan dan pola asuh di negeri ini dihadapkan pada berbagai persoalan yang saling terkait satu dengan yang lainnya sebagai imbas dari sekularisme.

Berbagai persoalan yang berada disekitar anak kian hari kian meresahkan sekaligus menohok kalangan pendidik baik guru maupun orang tua.

Sebut saja tawuran antarpelajar, perkembangan kriminalitas remaja yang menunjukan angka yang signifikan, persoalan remaja sebagai pengguna narkoba, kasus prostitusi online yang melibatkan siswa-siswi yang masih duduk di bangku sekolah.

Sejumlah fakta di atas belum seberapa , terlalu banyak bila diuraikan secara detail fakta-fakta lainnya. Namun sudah pasti bermuara pada satu kesimpulan bahwa semua hal yang terjadi di negeri ini adalah akibat diterapkannya sistem kehidupan yang sekuler (memisahkan agama dari kehidupan) yang kemudian mempengaruhi seluruh sendi kehidupan.

Problematika yang muncul di sekitar kehidupan anak/remaja memberi gambaran utuh bahwa sekularisasi dan liberalisasi dalam keluarga memang terjadi sedemikian derasnya. Sudah saatnya paham sekuler dan liberal yang ‘mencekoki’ kehidupan remaja tersebut dibersihkan hingga ke akarnya, tentu saja Islam punya solusi fundamental dan komprehensif terhadap masalah ini.

Berkaitan dengan respon Islam terhadap sekularisasi dan liberalisasi ini, Islam secara total menolak penerapan konsep sekuler, sekularisasi atau sekularisme karena semuanya bukan milik Islam.

Konsep pendidikan atau pola asuh dalam Islam harus menanamkan nilai-nilai dalam perbuatan ,tidak lepas dari pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Yang paling utama adalah pendidikan aqidah berikutnya adalah pendidikan syariah dan akhlak yang didalamnya memuat pendidikan ibadah dan etika, serta didukung oleh kebijakan negara yang meninggalkan konsep sekuler-liberal dalam membuat sistem pendidikan dan bersegera menerapkan Islam sebagai sistem kehidupan.

Wallahu alam bishawab

**