Ekonomi

Dadang Risdal Azis: Bank Emok dan Renternir Bukan Koperasi

×

Dadang Risdal Azis: Bank Emok dan Renternir Bukan Koperasi

Sebarkan artikel ini
Dadang Risdal Azis: Bank Emok dan Renternir Bukan Koperasi
H. Dadang Risdal Aziz (kanan) bersama Sekretaris Menteri Koperasi, Prof. Ruli Indrawan.

PenaKu.ID – Dadang Risdal Azis salah seorang pencetus Gerakan Berantas Renternir Berkedok Koperasi (Gebrak) mengatakan, diusianya yang sudah mencapai 74 tahun, semestinya Koperasi sudah bisa memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dalam berbagai pelayanan. Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini.

Dadang yang juga seorang anggota Tim Akselerasi Jabar Juara, Bidang Koperasi, mengingatkan bahwa 74 tahun bukan waktu yang sangat singkat. Dengan tujuan mulia yang tertuang dalam amanah Undang-Undang Dasar 1945, pasal 33 sebagai landasannya.

“Kita menyadari kalau geliat ruh koperasi telah diadopsi para pelaku non koperasi, seperti Bank Emok dan Renternir yang mengatasnamakan koperasi,” kata Dadang Risdal Azis melalui telepon, Senin (12/7/2021).

Dadang Risdal Azis Sebut Koperasi untuk Kesejahteraan

Dadang Risdal Azis mempersepsikan peran koperasi seolah tidak berdaya dengan kenyataan tersebut. Perannya sebagai wadah bagi kesejahteraan masyarakat tumpul tak ada kerjanya.

Padahal dia mengakui kalau koperasi bisa menjadi sarana untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Namun tata cara dalam memperoleh dana itu dikatakan cukup sulit. Berbeda dengan bank emok atau renternir.

Jadi sudah saatnya, lanjut dia, koperasi memadu padankan perkembangan zaman, dengan melakukan kolaborasi dan elaborasi yang sudah menjadi keharusan.

“Bahkan fasilitas teknologi bisa mengubah pandangan. Sehingga eksistensi koperasi bisa diimplementasikan sebagai salah satu kendaraan menuju kesuksesan,” ujar dia.

Hakekatnya koperasi merupakan sebuah instrumen dasar yang memang sudah seharusnya bisa menjadi kebutuhan dasar. Dengan berkoperasi jadi paradigma baru milenial kekinian tanpa harus menghilangkan jatidiri koperasi itu sendiri.

“Ayo benahi pelayanan, ayo akselerasi pengabdian, aya moderasi perkembangannya, Indonesia maju dengan koperasi. Bersama koperasi rakyat makmur lahir bathin,” pungkas dia.

(ALF)