Tutup
PenaKesehatan

Kota Bandung : 2030 Bebas AIDS/HIV, Masa Pandemi Covid 19

×

Kota Bandung : 2030 Bebas AIDS/HIV, Masa Pandemi Covid 19

Sebarkan artikel ini
mm 27
Perkuat Kolaborasi dan Tingkatkan Solidaritas Menuju 2030 Tanpa AIDS DI masa pandemi Covid-19, warga Kota bandung wajib terus menggelorakan solidaritas. Tak terkecuali kepada para Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

PenaKu ID – Hal itu dilontarkan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial usai acara Peringatan Hari AIDS Se-Dunia tingkat Kota Bandung tahun 2020 secara Virtual Pendopo Kota Bandung, Sabtu (5 Desember 2020).

Ia berharap dengan tema Hari AIDS sedunia “Memperkuat Kolaborasi Dengan Meningkatkan Solidaritas, 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030″ bisa berdampak baik bagi para ODHA.

Menurut wali kota, dengan tema tersebut, solidaritas warga bisa muncul terhadap ODHA. Ini merupakan hal yang sangat penting.

“Kepada masyarakat yang mendapat ujian ini, kami harap bisa secara terbuka menyampaikan kepada teman-teman WPA (Warga Peduli AIDS) yang bergerak di lapangan. Karena ini termasuk kepedulian dan bagian dari upaya kami,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua WPA Kota Bandung, Siti Muntamah mengatakan WPA memiliki jejaring di kewilayahan, karena di Tim Penggerak Pemberdayan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) tepatnya Pokja 1 ada program peduli HIV/AIDS.

“Jadi secara struktur mempunyai tugas mengedukasi. Kita harapkan kader PKK memiliki pemahaman yang selalu update berkaitan dengan HIV/AIDS ini untuk diberikan ke tengah masyarakat,” katanya.

“Perlu adanya kolaborasi WPA dengan LSM, Komunitas, Yayasan, atau perorangan yang memiliki kepedulian berkaitan dengan HIV,” imbuhnya.

Siti mengungkapkan, pihaknya menggandeng para influencer yang peduli HIV/AIDS agar bisa mengedukasi. Sehingga membuat Kota Bandung tanpa stigma.

“Bandung tanpa stigma ini dimulai dari para pengidap HIV yang awareness, masyarakat yang hangat, sampai masyarakat yang dingin pun kita coba dorong memiliki sebuah kehangatan. Sehingga memiliki empati kepada para ODHA,” katanya.

Siti mengungkapkan, 13 persen pengidap HIV di Kota Bandung adalah ibu rumah tangga. Oleh karenanya, perlu melindungi agar ke depannya tidak terjadi lost generation.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Kesra yang sekaligus Sekretaris KPA Kota Bandung, Medi Mahendra mengatakan, kolaborasi pemerintah, LSM Peduli AIDS, WPA, akademisi, dan media sudah berjalan dengan baik.

“Salah satu aksi nyata adalah hari ini, KPA sebagai lembaga koordinasi penanggulangan HIV mendapatakan berbagai bantuan untuk memberikan program pendampingan Bandung AIDS Coalition dengan warga peduli,” katanya.

Bantuan tersebut di antaranya, 100 paket sembako dari Yayasan Dana Priangan, Badan Amil Zakat Kota Bandung memberikan 97 paket bantuan permodalan kepada ODHA sebesar Rp1 juta, bantuan bibit dan sayur untuk LSM Peduli AIDS dalam mendukung program Buruan SAE, buku perpustakaan, dan pembuatan KTP untuk pendampingan Srikandi Pasundan.

(Pen/HMS)