PenaKu.ID — Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) merespons kabar rusaknya komoditas telur dalam bantuan sosial (bansos) provinsi di Desa Padawaras, Kecamatan Cipatujah, Kab. Tasikmalaya, dengan cepat.
Ketua Divisi Pemberdayaan Aparatur, Non Aparatur, dan Masyarakat, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 yang juga Ketua Tim Penyaluran Bansos Provinsi Jabar Dudi Sudradjat Abdurachim mengatakan, telur dalam keadaan rusak sudah diganti oleh Bulog Divre Jabar.
Selain itu, kata Dudi, pihaknya melalui Surat Perintah Sekretaris Daerah Jabar menugaskan para eselon 2 sebagai petugas penghubung (liasion officer) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jabar. Tujuannya mengantisipasi hambatan-hambatan dalam pendistribusian bansos provinsi.
“Salah satu tugas para LO adalah memperbaiki hubungan komunikasi antara gugus tugas propinsi dan kabupaten/kota. Untuk saat ini, para LO ditugasi khusus untuk monitoring evaluasi terhadap bansos provinsi, menyelesaikan dan mengantisipasi hambatan dalam penyaluran bansos,” kata Dudi, Rabu (17/6/20).
Pimpinan Wilayah Bulog Divre Jawa Barat Taufan Akib mengatakan, pihaknya langsung mengganti telur yang rusak dalam bansos setelah mendapatkan kabar tersebut.
“Langsung diganti, tim sudah meluncur ke lokasi warga yang komplain ada telur yang rusak,” kata Taufan.
Menurut Taufan, telur sebanyak 113 trey atau 1.140 butir itu merupakan perpindahan dari Kabupaten Indramayu. Meski begitu, pihaknya lebih dulu memeriksa paket tersebut sebelum masuk PT Pos Tasikmalaya untuk didistribusikan.
“Sudah kami sortir aman sebelum dikirim. Di posko tidak ada masalah, namun memang telur memiliki sifat yang terbatas. Komitmen kami jelas langsung mengganti telur tersebut,” ucapnya.
Kepala Desa (Kades) Padawaras Yayan Siswandi mengonfirmasi bahwa telur yang rusak telah diganti oleh Bulog Divre Jabar.
“Sudah merespons dan mengganti telur yang rusak. Atas nama masyarakat desa mengucapkan terimakasih telah merespons atas kerusakan telur-telur yang dibagikan kepada masyarakat,” katanya.
Bansos Jabar berupa bantuan tunai dan pangan non tunai senilai Rp500 ribu sendiri, merupakan upaya Pemda Provinsi Jabar untuk melebarkan rentang persentase kelompok rawan miskin atau miskin baru akibat pandemi ini.
Rinciannya, bantuan tunai sebesar Rp150 ribu per keluarga per bulan dan bantuan pangan non tunai mulai beras 10 kg, terigu 1 kg, Vitamin C, makanan kaleng 2 kg (4 kaleng), gula pasir 1 kg, mi instan 16 bungkus, minyak goreng 2 liter, dan telur 2 kg, senilai Rp350 ribu per keluarga per bulan.
JS/Hms