PenaKu.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa cadangan minyak dan kondensat Indonesia saat ini mencapai 4,4 miliar barel. Cadangan ini tersebar di berbagai wilayah, menunjukkan potensi sumber daya alam yang masih signifikan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, merinci bahwa total cadangan tersebut mencakup beberapa kategori. Data ini penting sebagai basis perencanaan ketahanan energi nasional di masa depan.
Sebaran Cadangan Minyak dan Potensi Pengembangan
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Pulau Kalimantan menjadi penyumbang cadangan dan kondensat terbesar dengan total 573,82 juta standar barel (MMSTB). Diikuti oleh Pulau Papua dengan cadangan 109,45 MMSTB. Sebaran cadangan ini mengindikasikan bahwa peluang pengembangan sektor migas masih terbuka luas.
Pengembangan dapat dilakukan melalui kegiatan eksplorasi lanjutan di wilayah-wilayah yang belum terjamah sepenuhnya, serta optimalisasi produksi dari lapangan-lapangan yang sudah ada.
Dominasi Kalimantan dalam Cadangan Gas Bumi Nasional selain Minyak
Selain minyak, cadangan gas bumi nasional juga tercatat tinggi, mencapai 55.850 miliar standar kaki kubik (BSCF). Lagi-lagi, Pulau Kalimantan menempati posisi teratas sebagai wilayah dengan potensi gas terbesar, yaitu 11.587 BSCF.
Posisi kedua ditempati oleh Pulau Papua dengan 10.258 BSCF. Angka cadangan gas yang signifikan ini menunjukkan bahwa gas bumi akan terus menjadi tulang punggung utama dalam penyediaan energi nasional ke depan, mendukung kebutuhan industri maupun rumah tangga.**
