PenaKu.ID – Dalam dinamika hubungan, harapan seringkali menjadi jangkar yang menahan seseorang untuk tetap bertahan. Banyak yang memilih menunggu, berharap pasangan atau orang terdekat akan berubah menjadi lebih baik. Namun, menunggu sesuatu yang tidak pasti dapat mengorbankan kesejahteraan diri sendiri.
Terkadang, keputusan terbaik, meski menyakitkan, adalah melepaskan. Menunggu seseorang berubah seringkali merupakan proses yang pasif. Ini menempatkan kebahagiaan Anda di tangan orang lain, bergantung pada kesadaran mereka yang mungkin tidak pernah datang. Realitanya, perubahan sejati hanya bisa datang dari dalam diri individu itu sendiri, bukan karena paksaan atau penantian orang lain.
Memprioritaskan Kesehatan Mental tanpa Harus Menunggu
Berada dalam situasi yang tidak pasti dan terus-menerus berharap dapat menguras energi mental dan emosional.
Jika sebuah hubungan secara konsisten membawa dampak negatif, mengabaikan kebutuhan Anda, atau membuat Anda merasa tidak berharga, ini adalah sinyal jelas. Memprioritaskan kesehatan mental Anda adalah hal yang utama.
Tindakan Menghargai Diri Sendiri Jika harus Menunggu
Membuat keputusan untuk pergi dan meninggalkan situasi yang tidak sehat bukanlah kegagalan. Sebaliknya, itu adalah bentuk tertinggi dari penghargaan terhadap diri sendiri.
Ini adalah pernyataan bahwa Anda layak mendapatkan hubungan yang sehat, rasa hormat, dan kebahagiaan yang tidak bergantung pada “jika” atau “nanti”. Melepaskan adalah langkah aktif untuk mengambil kembali kendali atas hidup Anda.
Tindakan meninggalkan seringkali disalahartikan sebagai menyerah. Padahal, itu adalah keberanian untuk memilih diri sendiri dan membuka pintu bagi masa depan yang lebih positif.**
