PenaKu.ID – Diare yang muncul akibat alergi makanan sering kali membuat penderitanya terjebak antara rasa tidak nyaman dan kekhawatiran dehidrasi.
Reaksi tubuh yang salah memproses protein tertentu dalam makanan memicu inflamasi usus.
Hal ini menyebabkan frekuensi buang air besar meningkat dan konsistensi menjadi cair.
Pemicu Alergi Makanan
Beberapa bahan makanan umum pemicu diare alergi:
Susu sapi dan produk turunannya, karena kandungan laktosa atau protein kasein yang sulit dicerna.
Kacang-kacangan (kacang tanah, almond) yang kaya protein penyebab reaksi imun.
Telur, padahal kaya nutrisi, tetapi protein albumin dapat memicu respons alergi.
Makanan laut seperti udang dan kerang, yang sering menyebabkan reaksi gastrointestinal.
Saat sistem imun mengenali zat tersebut sebagai ancaman, sel mast melepaskan histamin dan mediator lain, meningkatkan sekresi cairan pada usus dan mempercepat peristaltik sehingga terjadi diare.
Penanganan dan Pencegahan Alergi Makanan
Hentikan konsumsi makanan penyebab segera setelah gejala muncul.
Minum cairan elektrolit untuk mengganti kehilangan garam dan cairan tubuh.
Konsumsi probiotik alami (yogurt tanpa laktosa, kefir) untuk membantu memulihkan flora usus.
Pertimbangkan suplemen enzim laktase atau antihistamin oral sesuai anjuran dokter.
Untuk jangka panjang, lakukan uji alergi (skin prick test atau darah) guna mengidentifikasi pemicu spesifik. Menyusun food diary dapat membantu mencatat reaksi tubuh setelah makan.
Dengan langkah ini, Anda bisa menikmati makanan tanpa khawatir diare alergi kambuh.**
