Seleb

Aliando Syarief Memainkan Gamelan di Balik Kegelapan

×

Aliando Syarief Memainkan Gamelan di Balik Kegelapan

Sebarkan artikel ini
Aliando Syarief Memainkan Gamelan di Balik Kegelapan
Aliando Syarief Memainkan Gamelan di Balik Kegelapan/(instagram)

PenaKu.ID – Film horor Narik Sukmo akan menghadirkan Aliando Syarief sebagai Dierja, sosok penari tradisional yang menyimpan misteri kelam Desa Kelawangin.

Berbeda dari peran sebelumnya, Aliando dituntut untuk memadukan kemampuan aktingnya dengan seni gamelan dan tarian tradisional, di tengah konflik sosial yang kental dengan nuansa mistis.

Promo
Body Rafting

Paket Body Rafting Pangandaran

Serunya petualangan body rafting dengan harga mulai Rp 70.000. Mau!

pangandaranholidays.com

Pesan Sekarang

Awal cerita memperlihatkan kegigihan Dierja membantu Kenar (Febby Rastanty), seorang mahasiswi yang kehilangan gairah menari setelah dikhianati cinta.

Mereka berdua dibawa ke kampung halaman Ayu (Dea Annisa), satu-satunya harapan Kenar untuk menemukan kembali semangat menarinya.

Aliando Syarief Mengasah Kemampuan Gamelan untuk Atmosfer Mencekam

Aliando mengaku memiliki dasar musik, namun memainkan gamelan dalam tempo film horor bukan perkara sepele. “Kelihatannya gampang, tetapi tetap harus menyesuaikan tempo.

Untungnya gue juga suka musik dan ada dasar, jadi lebih gampang buat mainin gamelan,” ujarnya di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Berlatih berjam-jam dengan instruktur gamelan, Aliando menyesuaikan gerak dan ritme agar musik tradisional mampu membangkitkan ketegangan di layar.

Berat Badan dan Adegan Aksi: Ujian Fisik Aliando Syarief

Di samping tantangan seni, aspek fisik menjadi kendala tersendiri. Dengan bobot tubuh mencapai 93 kilogram saat proses syuting, Aliando sempat kewalahan menjalani adegan fighting.

“Kondisi berat banget, berat badan gue membawa 93 kilogram ke mana-mana, ada adegan fighting dengan berat badan segitu, itu cukup berat,” ungkapnya.

Latihan kebugaran dan koreografi aksi digenjot agar setiap gerakan tampak natural dan menegangkan.

Menjelang tayang 3 Juli 2025, Narik Sukmo menjanjikan perpaduan horor, musik, dan kritik sosial. Sutradara Indra Gunawan menegaskan pesan film ini sebagai cerminan masyarakat yang mudah terhasut hoaks dan fitnah. Dengan Dierja sebagai kunci rahasia desa, Aliando membawa dimensi baru dalam genre horor Indonesia.**