Palabuhan Ratu, LabakiNews.id –
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia ( HNSI ) Kabupaten Sukabumi membantah keras tudingan yang menyebutkan bahwa mereka menerima kompensasi dari tongkang pengirim batu bara ke PLTU Jawa Barat 2 Palabuhanratu.
Hal itu diungkapkan Ketua HNSI Kabupaten Sukabumi Dede ola saat silaturahmi dan buka puasa bersama, antara Forum Pengusaha dibawah koordinator Dede Ola yang juga Ketua HNSI Kabupaten Sukabumi, beserta Forum Ormas, OKP, dan LSM dibawah koordinator Dodi Zaenal Abidin di Hotel Mahkota Pantai Palabuhanratu. Jumat (24/5/19).
“Tidak pernah ada kompensasi dari setiap tongkang untuk HNSI. Sebab yang masuk ke sana bukan HNSI, tapi Forum Pengusaha dibawah koordinator saya sendiri. Dari Forum Pengusaha itu ada profit pengganti pengisian BBM untuk kebutuhan tongkang. Itu berdasarkan permohonan dari para owner yang kemudian dibagikan kepada Forum Ormas, OKP, dan LSM sebagai kompensasi,” tutur Dede Ola kepasa LabakiNews.id
Ia menyebut Profit yang didapat bukan merupakan hasil yang didapat cuma-cuma atau pemberian dari siapapun, melainkan hasil jalinan kerja sama dalam dunia usaha.
Sementara kompensasi yang dimaksud, jelas yang diberikan Forum Pengusaha kepada Forum Ormas, OKP, Dan LSM.
“Yang kami berikan kepada 35 Forum Ormas, OKP, dan LSM Itu baru namanya kompensasi. Sementara yang kami dapat dari tongkang itu profit hasil usaha kami. Tidak pernah ada kompensasi yang kami terima, baik berupa dana maupun material dari agen-agen tongkang, pihak PLTU maupun PT Indonesia Power selama ini,” bebernya.
Dede Ola menjelaskan kompensasi yang diberikan Forum pengusaha kepada 35 Forum Ormas, OKP, dan LSM bukan tanpa alasan.
Hal itu dimaksudkan untuk menjaga kondusivitas di PLTU dan Palabuhanratu, bahkan lebih luas untuk kepentingan pengamanan Pemilu 2019 di Kabupaten Sukabumi.
“Tidak ada yang tanpa alasan semua demi kondusivitas wilayah, tapi sekali lagi kami dalam hal ini HNSI tidak pernah menerima kompensasi dari siapapun. Itu murni profit pengganti pengisian BBM untuk kebutuhan tongkang berdasarkan permohonan dari para owner,” paparnya.
Sementara itu, terkait berbagai kecelakaan yang dialami tongkang selama ini HNSI belum melakukan agresi apapun. Pihaknya terus memantau serta sangat mengapresiasi tindakan berbagai pihak yang peduli terhadap berbagai akibat yang ditimbulkan oleh berbagai musibah itu.
“Dari mulai tongkang nabrak nelayan Cisolok hingga tongkang karam kemarin. Kami terus pantau. Hanya saja memang, Kami belum mengambil langkah. Tapi kami sangat mendukung berbagai gerakan yang peduli terhadap itu. Ditambah lagi, Setiap ada insiden kami tidak pernah diajak berembuk untuk mencari solusi, termasuk batu bara yang tumpah kemarin. Kami belum tahu hitungan kerugiannya terhadap lingkungan di situ,” ujarnya.
Ia menambahkan soal pencemaran lingkungan dan yang lainnya itu urusan lain, semua pihak bisa bersuara, dan HNSI terus mendukung bahkan memantau.
( imn )