PenaKu.ID – Divergence trading adalah teknik yang memanfaatkan perbedaan antara pergerakan harga dan indikator Oscillator, seperti MACD, RSI, atau Stochastic.
Divergence Trading membantu trader menentukan apakah tren akan terus berlanjut atau justru akan berbalik arah.
Dengan memahami divergence, trader dapat menghindari kesalahan fatal seperti terlambat masuk atau salah posisi dalam pasar.
Teknik ini biasanya muncul ketika pergerakan harga tidak sesuai dengan pergerakan indikator.
Misalnya, harga mencatatkan higher high, tetapi indikator mencatatkan lower high.
Kondisi ini disebut bearish divergence dan sering kali menandakan potensi pembalikan tren ke arah bawah.
Bullish Regular Divergence: Terjadi ketika harga membentuk lower low, tetapi indikator membentuk higher low.
Biasanya menandakan potensi pembalikan ke tren naik.
Indikatator Divergence Trading
Bearish Regular Divergence: Terjadi ketika harga membentuk higher high, tetapi indikator membentuk lower high. Biasanya menandakan potensi pembalikan ke tren turun.
Bullish Hidden Divergence: Harga membentuk higher low, tetapi indikator membentuk lower low. Kondisi ini mengindikasikan tren naik yang kuat.
Bearish Hidden Divergence: Harga membentuk lower high, tetapi indikator membentuk higher high. Kondisi ini mengindikasikan tren turun yang kuat.
Pilih indikator yang sesuai dengan gaya trading Anda. MACD sering digunakan untuk identifikasi tren, sementara RSI cocok untuk pasar yang lebih volatil.
Gunakan Konfirmasi Tambahan
Jangan hanya mengandalkan divergence. Gunakan pola candlestick, support/resistance, atau volume trading untuk memastikan validitas sinyal.
Tentukan Stop Loss dan Take Profit
Selalu gunakan manajemen risiko dengan menentukan stop loss dan take profit berdasarkan analisis teknikal.
Divergence dapat memberikan sinyal palsu, terutama di pasar dengan volatilitas tinggi.
Oleh karena itu, hindari trading divergence dalam kondisi pasar yang tidak stabil dan gunakan timeframe yang lebih besar untuk akurasi lebih tinggi.
**
